2018
DOI: 10.23887/jippg.v1i1.14224
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Berbantuan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas v Sd Negeri 3 Banjar Jawa

Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantuan media visual di kelas VB SDN 3 Banjar Jawa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN 3 Banjar Jawa Tahun ajaran 2017/2018, sebanyak 32 orang siswa. Pengumpulan data hasil belajar matematika dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode tes ber… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) merupakan model pembelajaran yang mementingkan kerja sama dalam suatu kelompok untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa dengan karakter dan kemampuan yang berbeda khususnya pada hubungan struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya (Ningsih, 2019;Pratami et al, 2019;Takaeb & Mone, 2018). Siswa-siswa tersebut dikelompokan menjadi satu kemudian mereka diberi tugas untuk diselesaikan secara bersama, walaupun masing-masing individu diberi tugas yang berbeda, namun tetap mengacu pada tujuan bersama yang ingin dicapai dalam kelompok karena selama ini pembelajaran yang ada selalu mengarah kepada pola-pola keseragaman dan menuntut kompetisi antarsesama siswa, dengan mementingkan aspek kolaboratif (Ardithayasa & Yudiana, 2020;Medyasari et al, 2017;Tariani, 2018;Wiranata, 2018). Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI, siswa akan memiliki tanggung jawab terhadap materi yang dipelajari, siswa langsung menjadi subjek dan objek didik artinya siswa langsung menjadi guru terhadap teman-temanya, sehingga akan terjadi keseimbangan pemahaman materi yang diberikan oleh guru terhadap semua siswa, siswa dituntut untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam kerja kelompok untuk menuntaskan materi masalah dalam belajar, siswa diberi peluang untuk lebih mempertajam gagasan, dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya (Damayanti et al, 2018;Fajriyati et al, 2019;Yunita et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) merupakan model pembelajaran yang mementingkan kerja sama dalam suatu kelompok untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa dengan karakter dan kemampuan yang berbeda khususnya pada hubungan struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya (Ningsih, 2019;Pratami et al, 2019;Takaeb & Mone, 2018). Siswa-siswa tersebut dikelompokan menjadi satu kemudian mereka diberi tugas untuk diselesaikan secara bersama, walaupun masing-masing individu diberi tugas yang berbeda, namun tetap mengacu pada tujuan bersama yang ingin dicapai dalam kelompok karena selama ini pembelajaran yang ada selalu mengarah kepada pola-pola keseragaman dan menuntut kompetisi antarsesama siswa, dengan mementingkan aspek kolaboratif (Ardithayasa & Yudiana, 2020;Medyasari et al, 2017;Tariani, 2018;Wiranata, 2018). Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI, siswa akan memiliki tanggung jawab terhadap materi yang dipelajari, siswa langsung menjadi subjek dan objek didik artinya siswa langsung menjadi guru terhadap teman-temanya, sehingga akan terjadi keseimbangan pemahaman materi yang diberikan oleh guru terhadap semua siswa, siswa dituntut untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam kerja kelompok untuk menuntaskan materi masalah dalam belajar, siswa diberi peluang untuk lebih mempertajam gagasan, dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya (Damayanti et al, 2018;Fajriyati et al, 2019;Yunita et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan sistem tema (tematik integratif) Dimana dalam beberapa pertemuan siswa mempelajari beberapa muatan materi yang tergabung dalam satu tema (Wiranata, I. M., & Japa, 2018). Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga siswa tidak belajar secara parsial.…”
Section: Pendahuluanunclassified