Penelitian literatur ini mengkaji konsep self-efficacy dalam pembelajaran matematika terintegrasi teknologi dan dampaknya pada prestasi belajar siswa. Self-efficacy, keyakinan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau mencapai hasil, berhubungan erat dengan prestasi matematika, terutama dengan penggunaan teknologi sebagai alat pembelajaran. Siswa dengan self-efficacy tinggi cenderung lebih berprestasi, termotivasi, dan komitmen dalam pembelajaran berbasis teknologi. Strategi meningkatkan self-efficacy siswa meliputi umpan balik konstruktif via platform digital, pendekatan pembelajaran berbasis teknologi yang fokus pada siswa, dan penerapan tugas yang relevan dengan kehidupan nyata menggunakan simulasi dan aplikasi teknologi. Strategi ini menguatkan keyakinan siswa pada kemampuan matematikanya, memotivasi pembelajaran di lingkungan digital. Peran orang tua juga penting, dimana dukungan dan harapan positif mereka, disalurkan melalui teknologi, meningkatkan self-efficacy siswa. Persepsi orang tua terhadap integrasi teknologi di sekolah berdampak langsung pada self-efficacy siswa, menegaskan perlunya kerjasama antara sekolah, teknologi, dan orang tua dalam pendidikan matematika. Berdasarkan temuan, praktisi pendidikan disarankan mengintegrasikan teknologi, memberikan umpan balik mendukung, menerapkan strategi pembelajaran berbasis teknologi, dan mengkolaborasikan sekolah dengan orang tua menggunakan platform digital. Kesimpulannya, pendekatan holistik melibatkan self-efficacy, keterlibatan multi-pihak, dan integrasi teknologi diperlukan untuk keberhasilan pendidikan matematika.