Didasarkan pada kebutuhan untuk meningkatkan memotivasi siswa dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di tingkat dasar. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA pada siswa sekolah dasar. Metode penelitian ini melibatkan penggunaan PBL sebagai pendekatan pembelajaran dan menggunakan pendekatan quasi eksperimental desain the non-equivalent group design. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar, angket motivasi belajar, lembar instrument kemampua berpikir kritis dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model PBL secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan IPA. Selain itu, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA juga mengalami peningkatan yang signifikan setelah menerapkan pendekatan PBL. Dari analisis data, terlihat bahwa siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran, mampu menghubungkan konsep-konsep IPA dengan situasi dunia nyata, dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa penerapan model problem based learning (PBL) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa Sekolah Dasar. Hasil analisis uji independent t-test menunjukkan bahwa model PBL mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memahami konsep-konsep IPA, terutama dalam materi perubahan waktu. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PBL menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis yang signifikan dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, penerapan model PBL dapat menjadi salah satu metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA pada siswa Sekolah Dasar