2019
DOI: 10.31227/osf.io/efm2v
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Mulung, Upaya Meningkatan Taraf Hidup Nelayan Dan Pedagang

Abstract: Menerapkan kembali tradisi mulung merupakan sebuah langkah positif mengupayakan perbaikan habitat atau konservasi habitat, tradisi ini merupakan ritual adatia yang telah diberlakukan oleh leluhur kerajaan baranusa sejak abad ke-12. namun dalam beberapa dekade tradisi ini terkesan dilupakan, sehingga terjadi kerusakan habitat oleh sebab penangkapan atau pengambilan sumber daya perairan dengan cara tidak ramah lingkungan baik oleh nelayan lokal maupun nelayan yang datang dari daerah sekitar. akibatnya terjadi pe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

1
0

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki beragam budaya, salah satu budaya yang dimiliki adalah tradisi budaya Mulung (Pungetti, 2012;Aswani, 2019;Plaimo & Atapada, 2019;Plaimo & Alelang, 2020 (Plaimo & Atapada, 2019;Plaimo & Alelang, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki beragam budaya, salah satu budaya yang dimiliki adalah tradisi budaya Mulung (Pungetti, 2012;Aswani, 2019;Plaimo & Atapada, 2019;Plaimo & Alelang, 2020 (Plaimo & Atapada, 2019;Plaimo & Alelang, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tahap pertama dilakukan kegiatan Hading Mulung (bahasa lokal Baranusa) yang dimaknai dengan penutupan kawasan perairan dengan senggang waktu selama setahun, kemudian tahap kedua adalah kawasan peraiaran yang telah ditutup atau di Hading, selanjutnya dibuka untuk diambil sumberdaya ikan maupun hasil lainnya, masyarakat nelayan diberi kesempatan selama tiga bulan, secara bebas masuk ke lokasi kawasan itu dan melakukan eksploitasi. Oleh karena kegiatan ini dilandasi dengan ritual adatia maka pelanggar juga akan mengalami sakit seperti mata rabun, kelumpuhan, bahkan kematian (Plaimo & Atapada, 2019;Plaimo & Alelang, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations