Pendahuluan: Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Seiring perkembangannya, remaja akan mengalami banyak perubahan, salah satunya yaitu fisik. Perubahan fisik mendorong remaja untuk berperilaku tanpa memikirkan risiko yang mungkin akan terjadi, salah satunya perilaku bullying. Bullying adalah tindakan berupa kekerasan fisik, mulut, atau psikologis yang sengaja dilakukan untuk menyakiti seseorang. Munculnya perilaku bullying dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu pola komunikasi orang tua dan kontrol diri. Pola komunikasi orang tua merupakan sistem yang diterapkan orang tua pada anak untuk membentuk konsep diri anak. Kontrol diri merupakan pengendalian tingkah laku seseorang.
Tujuan: Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying serta hubungan simultan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying.
Metode: Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah 248 orang dan sampel 153 orang dengan teknik proportional stratified random sampling. Analisis bivariat menggunakan regresi linier sederhana dan analisis multivariat menggunakan regresi linier berganda.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying (p-value < 0,05). Terdapat hubungan simultan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying (p-value < 0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying serta terdapat hubungan simultan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying.