Penerapan VLOKEBI (Vlog Kebudayaan Islami) Untuk Memperkenalkan Tradisi Ngalaksa Pada Siswa SD Kelas V

Abstract

<p><em>Penelitian ini merupakan penerapan media pembelajaran (video animasi) pada siswa sekolah dasar kelas V. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkenalkan tradisi ngalaksa dan wawasan keislaman budaya tersebut kepada siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah Design and Development (D&D). Penelitian ini menggunakan produk yang dirancang oleh kelompok bernama Vlokebi (Vlog Kebudayaan Islami). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Wangunjaya. Penelitian ini juga melakukan wawancara dengan seorang guru sekolah dasar dan seorang ahli tentang produk yang telah ditentukan oleh kelompok, serta pendapat ahli tentang tradisi ngalaksa dalam perspektif Islam. Setelah data penelitian ini diolah, ditemukan beberapa hasil: berdasarkan analisis penilaian, pengetahuan dan pengalaman siswa dapat diketahui bahwa siswa secara keseluruhan masih jarang menggunakan video sebagai media pembelajaran sekolah. Dari hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa produk Vlokebi dianggap layak sebagai media audio visual yang sesuai diterapkan pada siswa sekolah dasar kelas V karena sesuai dengan karakteristik usia siswa SD.</em></p>

Ngalaksa Traditional Ceremony as a Local Wisdom to Maintain Community Social Interaction

“…Another similar discussion sees this traditional ceremony as a combination of religious values with local cultural values, and is considered as a da'wah that makes the community safe, peaceful and respectful of each other (Aliyudin, 2016). Efforts to preserve this culture are also carried out through learning media in the form of animated videos for elementary school students, emphasising Islamic insights presented from these traditional ceremonies (Maulid et al, 2022;Patriamurti et al, 2022). The Ngalaksa traditional ceremony is an expression of community ritual, an ancestral tradition as a form of gratitude, and a medium of communication between humans and their gods and fellow community members (Yulaeliah, 2006).…”