Mikotricho merupakan inovasi teknologi dengan memanfaatkan mikroba berguna berupa jamur mikoriza dan trichoderma. Guano merupakan kotoran kelelawar dengan kandungan nitrogen tertinggi kedua setelah kotoran merpati, namun menempati urutan pertama kandungan fosfor dan ketiga kandungan kalium dengan kotoran sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi mikotricho (Mikoriza dan Trichoderma) dan pupuk guano terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Jetak Ngansri, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, yang dilaksanakan dari bulan Juli - Oktober 2022. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama: Dosis Pupuk Mikotricho (M) terdiri dari 4 taraf yaitu: M0 Tanpa Mikotricho, M1 (10 g/tannaman), M2 (30 g/tanaman), M3 (50 g/tanaman). Faktor kedua: Pupuk Guano (K) terdiri dari 3 taraf yaitu: K0 (Tanpa Guano), K1 (60 g/tanaman), K2 (120 g/tanaman). Parameter yang diamati adalah: tinggi tanaman, jumlah daun, waktu muncul bunga, jumlah bintil akar/tanaman, jumlah polong/tanaman, bobot polong basah/tanaman, bobot polong kering/tanaman, hasil polong kering, jumlah biji/tanaman, bobot biji/tanaman, bobot 100 biji, bobot basah brangkasan, bobot kering brangkasan dan hasil. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya interaksi pemberian pupuk mikotricho (mikoriza dan trichoderma) dan pupuk guano pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, waktu muncul bunga, jumlah polong, jumlah bintil akar aktif, bobot basah polong/tanaman, bobot kering polong/tanaman, hasil polong kering, jumlah biji/tanaman, bobot kering biji/tanaman, bobot 100 biji, bobot basah brangkasan/tanaman, bobot kering brangkasan/tanaman dan hasil. Interaksi kombinasi perlakuan hasil terbaik diperoleh pada perlakuan guano 60 g/tanaman dan mikoriza 30 g/tanaman dengan Hasil polong kering yang diperoleh sebesar 4,14 ton/ha atau hasil biji yang diperoleh sebesar 2,48 ton/ha.