Pengaruh Belanja Modal, Pertumbuhan Ekonomi Dan Jumlah Penduduk Miskin Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten/Kota Provinsi Jambi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh belanja modal, pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk miskin terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel dengan jenis data sekunder yang meliputi data time series tahun 2009-2013 dan data cross section untuk sembilan kabupaten dan satu kota di Provinsi Jambi. Hasil regresi data panel menunjukkan bahwa belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM. Kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM. Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap IPM Dari uji Chow dan Uji Hausman maka dapat disimpulkan bahwa metode estimasi parameter yang tepat dalam data penelitian ini adalah dengan menggunakan Fixed Effect Model.

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Kemiskinan terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten Bojonegoro

“…Lebih lanjut, Beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai pengaruh pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan terhadap Indeks Pembangunan Manusia sudah sering diteliti oleh peneliti lainnya antara lain (Anggraheni, 2016), (Adelfina, Jember, 2016) menjelaskan pertumbuhan ekonomi dapat memberikan pengaruh besar atau pengaruhnya signifikan terhadap IPM. Penelitian yang dilakukan oleh (Ayub, 2018), (Umiyati, Amril, & Zulfanetti, 2017), (Zakaria, 2018), menyimpulkan Pertumbuhan ekonomi belum mampu menjadi pengaruh besar atau signifikan terhadap IPM. (Zakaria, 2018), (Anggraheni, 2016), (Meydiasari & Soejoto, 2017), (Ningrum, Khairunnisa, & Huda, 2020), (Fatimah, 2019) menerangkan pengangguran dapat memberikan pengaruh besar atau pengaruhnya signifikan terhadap IPM.…”

Analisis Pengaruh Sanitasi dan Akses Air Bersih Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah

“…Hal ini didukung dengan penelitian Rizki & Saleh (2007), Sapkota (2014), Mungkasa (2004), Samudro (2004), dan Melliana & Zain (2013) Kuncoro (2006) kemiskinan didefinisikan sebagai rendahnya kualitas sumber daya manusia baik deri segi pendidikan maupun kesehatan. Hal ini dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja yang dalam jangka panjang berakibat pada menurunnya penghasilan dengan konsekuensi terburuk yaitu pemecatan tenaga kerja, kemudian seseorang tersebut tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan pokoknya atas akibat dari menurunnya pendapatan (Umiyati et al (2017). Hasil ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh Ginting (2008) dan Mirza (2012).…”

Pengaruh Kinerja Keuangan Daerah Terhadap Ipm Kabupaten/Kota Di Jawa Barat

“…Penelitian oleh Sari & Supadmi (2016), Umiyati et al (2017), dan Tarumingkeng et al (2019) menemukan bahwa rasio belanja modal berpengaruh positif terhadap IPM. Atas dasar itu diajukan hipotesis ketiga untuk penelitian ini sebagai berikut:…”

“…Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian oleh Sari & Supadmi (2016), Umiyati et al (2017), dan Tarumingkeng et al (2019) yang menemukan bahwa rasio belanja modal berpengaruh positif signifikan terhadap IPM. Perlu peran wakil rakyat di daerah untuk mengarahkan belanja daerah pada sektor-sektor yang dapat meningkatkan IPM, seperti peningkatan pada fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur produktif.…”