2022
DOI: 10.55175/cdk.v49i2.196
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) terhadap Fungsi Kognitif

Abstract: Pasien COVID-19 memiliki gejala bervariasi. Saat ini, selain ditemukan gejala pada sistem pernapasan dan pencernaan, gejala di sistem organ lain pun mulai banyak ditemukan, salah satunya pada sistem saraf dengan gejala neurologis yang bervariasi seperti anosmia (sering), stroke, nyeri kepala, kejang, dan penurunan fungsi kognitif. Tata laksana pasien dengan penurunan fungsi kognitif masih diteliti. Beberapa pilihan terapi di antaranya human recombinant erythropoietin, flavonoid, dan terapi imun (IVIg) yang mas… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…DNA microarrays, which enable the simultaneous measurement of mRNA levels from hundreds of genes, are one method to quantify gene expression that satisfies these requirements. They provide a fairly comprehensive perspective of the cell state in terms of gene expression, notwithstanding certain inherent limitations in this technique [4].The principle of DNA microarray is illustrated in (Figure 1).…”
Section: Dna Microarray For Stem Cellmentioning
confidence: 99%
“…DNA microarrays, which enable the simultaneous measurement of mRNA levels from hundreds of genes, are one method to quantify gene expression that satisfies these requirements. They provide a fairly comprehensive perspective of the cell state in terms of gene expression, notwithstanding certain inherent limitations in this technique [4].The principle of DNA microarray is illustrated in (Figure 1).…”
Section: Dna Microarray For Stem Cellmentioning
confidence: 99%
“…Kondisi virus yang masuk ke dalam otak dapat merusak sel-sel otak yang nantinya akan memberikan efek atau gejala brain fog pada pasien post covid. Selain merusak sel otak serta mengganggu keseimbangan Brain Blood Barrier (BBB) yang dapat menyebabkan gangguan kognitif, covid juga bisa membuat kondisi otak kekurangan oksigen yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada otak (Wijaya, 2022). Kekurangan oksigen pada stadium penyakit akut dan setelah sembuh dapat menyebabkan kerusakan neuron yang sensitif terhadap hipoksia.…”
Section: Pembahasan Hubungan Tingkat Keparahan Dengan Gangguan Kognit...unclassified
“…Keadaan hipoksia ini dipercaya dapat mempercepat proses replikasi virus dan membuat sel-sel otak mengalami infark (Stefano et al, 2021) sehingga kejadian infark pada otak menjadi salah satu faktor yang memungkinkan terjadinya gangguan kognitif pada pasien pasca covid. Gangguan kognitif menjadi salah satu gejala sisa yang sering dialami oleh pasien post covid (Wijaya, 2022) Faktor fisiologis yang dapat mempengaruhi proses munculnya gejala sisa (long covid) pada pasien post covid 19 juga dipengaruhi oleh tingkat keparahan, komorbid dan karakteristik. Penelitian yang dilakukan oleh Liu (2021) menerangkan bahwa pasien covid dengan tingkat keparahan berat (parah) memiliki proporsi kasus yang lebih tinggi dengan gangguan kognitif.…”
unclassified
“…Oleh karena itu paling sering terkena berbagai risiko internal dan eksternal secara langsung. Fungsi utama kulit salah satunya sebagai system barier terhadap berbagai risiko dari luar dan dalam yang berbahaya (2). Kulit dipengaruhi secara negatif oleh penyerapan sinar matahari yang dapat menyebabkan eritema, immediate pigment darkening (IPD), photoaging, dan photocarcinogenicity.…”
Section: A Pendahuluanunclassified