Kompor menjadi salah satu teknologi yang berperan penting dalam pemanfaatan energi pada skala rumah tangga. Pemanfaatan limbah biomassa sebagai sumber bahan bakar disebabkan karena limbah tersebut mempunyai kandungan energi yang cukup signifikan. Berdasarkan data statistik BPS untuk produksi jagung tahun 2016 provinsi NTB mencapai 1.278.271 ton dan mengalami peningkatan ditahun 2017 mencapai 2.127.324 ton, berdasarkan data tersebut tidak menutup kemungkinan jagung akan menghasikan tongkol jagung yang potensial untuk dikembangkan menjadi bioetanol dan bioenergi. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang bangun alat kompor gasifikasi biomassa limbah tongkol jagung skala rumah tangga, mengetahui pengaruh variasi kecepatan aliran udara terhadap temperatur ruang pada proses pembakaran limbah tongkol jagung, mengetahui perbandingan temperatur pendidihan air pada variasi kecepatan aliran udara 5.0 m/s, 10.0 m/s, dan 15.0 m/s. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experimental dengan melakukan percobaan dan uji performansi di Laboraturium Perbengkelan Pertanian. Penelitian dilakukan dengan cara memvariasikan kecepatan udara yang masuk kedalam reaktor dengan variasi kecepatan 5,0 m/s, 10,0 m/s dan 15,0 m/s. Parameter yang diamati meliputi temperatur ruang pembakaran, temperatur pendidihan air, dan waktu penyalaan awal. Hasil penelitian menunjukkan variasi kecepatan udara 15.0 m/s berpengaruh terhadap temperatur pembakaran tertinggi dengan 359,13 dengan berat abu 100 gram, kemudian temperatur pendidihan air tertingginya 60℃, dan penyalaan awal tercatat pada menit ke 2:20:31. Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan variasi kecepatan tertinggi dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna.