Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Hasil Belajar Matematika Meta Analisis

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah meta analisis. Data diperoleh dari skripsi, artikel dan jurnal nasional dengan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan pada jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Dalam mencari informasi yang berkaitan dengan efikasi diri dan hasil belajar pada penelitian meta analisis yakni mencari nilai N (sampel), r (korelasi), t, dan F dari masing-masing penelitian. Berdasarkan penelusuran, 10 studi memenuhi kriteria yang ditentukan. Analisis data menggunakan pendekatan efek acak. Perangkat lunak yang digunakan dalam analisis adalah JASP. 0.13. 1.0. Hasil analisis menunjukkan nilai Q dengan p-value <0,01; τ² atau τ> 0; dan I² (%) mendekati 100% sampel yang digunakan memenuhi asumsi heterogenitas. Nilai Kendal τ dengan p-value> 0,05, dan nilai Z dengan p-value> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat bias publikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara efikasi diri dengan hasil belajar matematika. Ukuran efek sumary yang dihasilkan adalah 0,08 pada kategori sedang. Nilai ukuran efek ringkasan berada pada interval -0,78 hingga 0,97. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh efikasi diri dan hasil belajar matematika.

Minat Belajar, Efikasi Diri, dan Kemampuan Berpikir Kritis Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

“…Sehingga, setiap kenaikan satu skor efikasi diri memberikan dampak pada kenaikan variabel hasil belajar matematika sebesar 0,165 kali atau 16,5%. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Hartati et al (2021) yang menyebutkan efikasi diri dengan hasil belajar matematika memiliki hubungan positif dan signifikan. Efikasi diri memiliki pengaruh yang besar pada kegiatan belajar, motivasi, dan usaha, karena siswa mengerjakan tugas yang dinggap bisa dikerjakan dan mencoba untuk belajar (Lunenburg, 2011).…”

“…Penelitian ini menunjukkan bahwa minat belajar, efikasi diri, dan kemampuan berpikir kritis mempunyai pengaruh langsung positif terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Setyowati & Widana (2016) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung minat belajar terhadap hasil belajar matematika, Hartati et al (2021) melalui studi meta analisis menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara efikasi diri dengan hasil belajar matematika, dan Wulandari et al (2018) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif baik secara langsung maupun tidak langsung melalui efikasi diri antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar dan sikap siswa terhadap matematika. Selanjutnya, minat belajar dan efikasi diri juga mempunyai pengaruh secara tidak langsung melalui kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika siswa.…”

“…Kemampuan berpikir kritis matematika siswa dipengaruhi oleh minat belajar, sehingga tingginya minat belajar siswa, maka makin baik kemampuan berpikir kritisnya dan begitupun sebaliknya (Kencanawaty, 2016). Penelitian Hartati et al (2021) melalui studi meta analisis menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara efikasi diri dengan hasil belajar matematika. Efikasi diri siswa tinggi dalam matematika berdampak pada daya analisis kritis siswa yaitu lebih kritis dengan segala gagasan yang dimilikinya dan mengambil keputusan dalam penyelesian masalah serta dengan berani serta dapat menjelaskan berdasarkan bukti (Hari et al, 2018).…”

Perbedaan Kemampuan Pemecehan Masalah Matematis dan Self-Efficacy Siswa antara Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan Problem Based Learning

“…Hal ini sejalan pernyataan (Haryanto, Putri Chandra, Arty, 2019) menyatakan bahwa kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan self-efficacy. (Hartati, I., Sucianti, I., Wahyuni, 2021) menambahkan bahwa selfefficacy dapat dipengaruhi oleh hasil perilaku (seperti meningkatnya pencapaian) dan dengan masukan dari lingkungannya, contohnya dorongan dari guru dan teman belajar. Selanjutnya, (Amir, Z., Mulyani, 2019) menyatakan bahwa siswa yang kesulitan atau tidak mampu menyelesaikan persoalan matematika akan mengakibatkan self-efficacy siswa menjadi rendah.…”

“…(Firdaus, D.M., Purwanto, S.E., Nuriadin, 2021) menyatakan bahwa self-efficacy salah satu faktor yang dapat meningkatkan keaktifan belajar pada siswa, dimana siswa harus yakin terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk menghadapi permasalahan di dalam proses pembelajaran, karena dengan kemampuan yang dimilikinya itulah dia dapat dengan mudah menyelesaikan permasalahan yang dia hadapi sehingga akan meningkatkan prestasi belajarnya. Selanjutnya, (Hartati, I., Sucianti, I., Wahyuni, 2021) mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara self-efficacy dengan hasil belajar matematika. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa self-efficacy yang dimiliki seorang siswa mampu mendukung kemampuan belajarnya.…”