Perekonomian Indonesia pada saat ini di dominasi oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai tumpuan nasional yang juga terkena dampak serius pandemi. UMKM menghadapi kendala dalam perkembangannya diantaranya yang paling ketara adalah menurunnya jumlah penjualan. Disamping itu kendala lainnya yaitu kesulitan bahan baku, penurunan produksi, permodala, terhambatnya distribusi dan pemberhentian tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh langsung bantuan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), karakteristik usaha, inklusi keuangan, keuangan digital terhadap pendapatan UMKM di Provinsi Bali. Menganalisis pengaruh langsung bantuan BPUM, karakteristik usaha, inklusi keuangan, keuangan digital dan pendapatan UMKM terhadap keberlanjutan UMKM di Provinsi Bali. Menganalisis pengaruh tidak langsung bantuan BPUM, karakteristik usaha, inklusi keuangan, keuangan digital terhadap keberlanjutan UMKM melalui pendapatan UMKM di Provinsi Bali. Analisis dilakukan dengan menggunakan data primer hasil survey dengan teknik analisis SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukan bahwa Bantuan BPUM, karakteristik usaha, inklusi keuangan dan kuangan digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan UMKM di Provinsi Bali. Sedangkan Bantuan BPUM, karakteristik usaha, inklusi keuangan dan kuangan digital tidak berpengaruh dan signifikan terhadap keberlanjutan UMKM di Provinsi Bali. Namun Pendapatan UMKM berpengaruh terhadap keberlanjutan UMKM. Bantuan BPUM, Karakteristik usaha, Inklusi keuangan dan keuangan digital secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberlanjutan UMKM di Provinsi Bali melalui pendapatan UMKM di Provinsi Bali.