2022
DOI: 10.29303/spektrum.v9i2.239
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Hujan Terhadap Stabilitas Lereng Dengan Retakan Pada Tanah Kohesif

Abstract: Banyak kejadian lereng longsor pada saat hujan lebat atau sesaat setelah hujan reda. Hal ini dikarenakan air hujan berinfiltrasi ke dalam tanah, sehingga tanah menjadi jenuh, tekanan air pori di dalam tanah meningkat dan terjadinya tekanan air lateral pada retakan. Sehingga kekuatan tanah berkurang, dan akibatnya terjadi peristiwa longsor. Salah satu penyebab air hujan cepat berinfiltrasi ke dalam tanah adalah adanya retakan (crack) pada permukaan tanah, baik pada permukaan tanah datar maupun pada bagian yang … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Hujan jenis ini hanya dapat memicu longsor di lereng-lereng dengan tanah yang mudah menyerap air, seperti tanah lempung pasiran dan tanah pasir. 6 Longsor dimulai dengan air meresap ke dalam tanah, meningkatkan massa tanah. Kemudian air menembus lapisan kedap air dan membentuk bidang gelincir.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hujan jenis ini hanya dapat memicu longsor di lereng-lereng dengan tanah yang mudah menyerap air, seperti tanah lempung pasiran dan tanah pasir. 6 Longsor dimulai dengan air meresap ke dalam tanah, meningkatkan massa tanah. Kemudian air menembus lapisan kedap air dan membentuk bidang gelincir.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sedangkan lereng buatan terbentuk oleh manusia biasanya untuk keperluan konstruksi, seperti tanggul sungai, bendungan tanah, tanggul untuk badan jalan kereta api. Lereng yang semakin curam dan semakin panjang akan meningkatkan kecepatan aliran permukaan dan volume air permukaan semakin besar, sehingga benda yang bisa di angkut akan lebih banyak terbawah volume air yang besar (Martono, 2004). Berdasarkan hasil analisis DEM kemiringan lereng pada lokasi Puncak Tetempangan, diperoleh 3 (tiga) kelas kemiringan lereng yaitu: 1) agak datar, 2) agak curam, 3) dan sangat curam.…”
Section: Kemiringan Lerengunclassified
“…Untuk menghitung nilai erodibilitas bisa digunakan persamaan erodibilitas atau menggunakan nomograf, dalam hal ini nilai-nilai seperti: debu, pasir sangat halus, pasir, bahan organik, struktur tanah dan permeabilitas tanah sudah diketahui. (Martono, 2004).…”
Section: B Erodibilitas (K)unclassified