Butterfly pea flowers can be used as a natural dye because they contain anthocyanin pigments. Butterfly flower color compounds can be obtained by extraction and further processing into encapsulated powder. The purpose of this research was to determine the effect of the comparison of maltodextrin and casein encapsulant materials at various concentrations on the encapsulate characteristics of the functional coloring extract of butterfly pea flower (Clitoria ternatea L.) and to determine the best ratio of casein and maltodextrin in producing encapsulates of butterfly pea flower extract (Clitoria ternatea L.) . This research used a randomized block design with a comparison treatment of casein and maltodextrin consisting of 9 levels, (0:1), (1: 0.5), (1: 1), (1: 1.25), (1: 1 .5), (1:1.75), (1:2.0), (1:2.5) and (1:0). The research results showed that the comparison treatment of casein and maltodextrin had a very significant effect on yield, water content, solubility, brightness level (L), redness level (a*), yellowness level (b*), and IC50 antioxidant activity. The best treatment in producing an encapsulant of butterfly pea flower coloring extract is the ratio of casein and maltodextrin (1:1.75) with yield characteristics of 95.98%, solubility 70.52%, water content 6.86%, antioxidant activity IC50 1004.11 ppm, brightness level (L*) 32.66, redness level (a*) 7.26, and yellowness level (b*) 15.27.
Keywords : Clitoria ternatea L., encapsulation, casein, maltodextrin
Bunga telang dapat dijadikan sebagai pewarna alami karena mengandung pigmen antosianin. Senyawa warna bunga telang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi dan diproses lebih lanjut menjadi bubuk enkapsulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan bahan enkapsulat maltodekstrin dan kasein pada berbagai konsentrasi terhadap karakteristik enkapsulat ekstrak pewarna fungsional bunga telang (Clitoria ternatea L.) dan menentukan perbandingan kasein dan maltodekstrin terbaik dalam menghasilkan enkapsulat ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan perbandingan kasein dan maltodekstrin yang terdiri dari 9 taraf yaitu (0:1), (1: 0,5), (1: 1), (1: 1,25), (1: 1,5), (1:1,75), (1:2,0), (1:2,5) dan (1:0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan kasein dan maltodekstrin berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen, kadar air, kelarutan, tingkat kecerahan (L), tingkat kemerahan (a*), tingkat kekuningan (b*), dan aktivitas antioksidan IC50. Perlakuan terbaik dalam menghasilkan enkapsulat ekstrak pewarna bunga telang adalah pada perbandingan kasein dan maltodekstrin (1:1,75) dengan karakteristik rendemen 95,98%, tingkat kelarutan 70,52%, kadar air 6,86%, aktivitas antioksidan IC50 1004,11 ppm, tingkat kecerahan (L*) 32,66, tingkat kemerahan (a*) 7,26, dan tingkat kekuningan (b*) 15,27.
Kata kunci : Clitoria ternatea L., enkapsulasi, kasein, maltodekstrin