2019
DOI: 10.24843/jem.2019.v12.i02.p08
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Jumlah Bilah dan Sudut Pasang terhadap Daya Turbin Angin Poros Vertikal Tipe H-Darrieus Termodifikasi sebagai Energi Alternatif Pembangkit Tenaga Listrik Skala Rumah Tangga

Abstract: Bentuk sudu taper linier merupakan bentuk sudu yang paling optimal untuk kecepatan angin yang rendah. Jumlah sudu yang baik untuk kecepatan angin rendah berkisar antara 3-7 buah sudu, namun desain sudu dengan menggunakan airfoil dan profil pada sudut pasang sudu yang bagaimana memberikan daya keluaran dan tegangan keluaran yang optimal. Turbin angin didesain dengan 2 bilah dan 4 bilah dengan sudut pasang yang bisa diatur untuk mendapatkan perbedaan daya optimal masing-masing desain. Pengujian dilakukan di 3 ar… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1
1

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Koefisien daya adalah prosentase daya yang terdapat pada angin yang dirubah ke dalam bentuk energi mekanik [21]. Menurut Betz, seorang insinyur Jerman, besarnya energi maksimum yang dapat diserap dari angin adalah hanya 0.59259 dari energi yang tersedia [22]. Efisiensi atau koefisien daya maksimal sebuah kincir angin adalah sebesar 59% [23].…”
Section: Daya Kincirunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Koefisien daya adalah prosentase daya yang terdapat pada angin yang dirubah ke dalam bentuk energi mekanik [21]. Menurut Betz, seorang insinyur Jerman, besarnya energi maksimum yang dapat diserap dari angin adalah hanya 0.59259 dari energi yang tersedia [22]. Efisiensi atau koefisien daya maksimal sebuah kincir angin adalah sebesar 59% [23].…”
Section: Daya Kincirunclassified
“…Dengan mengambil perubahan kecepatan angin sebesar 0,5 m/dt dengan rentang kecepatan angin rata-rata maka dilakukan perhitungan daya angin (P a ) menggunakan persamaan (1). Daya angin selanjutnya dikalikan dengan faktor hukum Betz sesuai referensi [22,23] Hasil perhitungan di tabel 1 dapat ditampilkan dalam bentuk grafik berikut ini: Gambar 5. Grafik prediksi daya Tabel 1 dan grafik pada gambar 5 menunjukkan bahwa daya angin dan daya maksimum cenderung meningkat jika kecepatan angin bertambah besar.…”
Section: Daya Kincirunclassified