2016
DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v84i1.219
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh jumlah subkultur dan media sub-optimal terhadap pertumbuhan dan kemampuan regenerasi kalus tebu (Saccharum officinarum L.) (Effect of repeated subculture and suboptimum media on the growth of sugarcane calli (Saccharum officinarum L.))

Abstract: Pengaruh jumlah subkultur dan media sub-optimal terhadap pertumbuhan dan kemampuan regenerasi kalus tebu (Saccharum officinarum L.) AbstrakTebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman bernilai ekonomi tinggi penghasil gula. Salah satu upaya peningkatan produktivitas tebu dilakukan dengan perbanyakan dan peningkatan kualitas bibit tebu secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah subkultur pada kemampuan regenerasi kalus dan ketahanan hidup tanaman pada fase aklimatisasi sert… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pendekatan melalui teknik kultur jaringan secara in vitro merupakan upaya perbanyakan tanaman yang potensial untuk mendukung pengadaan benih L. longiflorum. Teknik ini dapat memproduksi tanaman dengan kualitas yang baik (Kanchanapoom et al 2011), menjanjikan bibit secara massal, cepat dan memiliki keseragaman genetik yang bebas dari kontaminan (Minarsih et al 2016), serta terbukti paling efisien untuk propagasi dan multiplikasi pada genus Lilium (Bhandari & Aswath 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pendekatan melalui teknik kultur jaringan secara in vitro merupakan upaya perbanyakan tanaman yang potensial untuk mendukung pengadaan benih L. longiflorum. Teknik ini dapat memproduksi tanaman dengan kualitas yang baik (Kanchanapoom et al 2011), menjanjikan bibit secara massal, cepat dan memiliki keseragaman genetik yang bebas dari kontaminan (Minarsih et al 2016), serta terbukti paling efisien untuk propagasi dan multiplikasi pada genus Lilium (Bhandari & Aswath 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified