2017
DOI: 10.22441/jtm.v6i2.1192
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Kadar Air Terhadap Proses Pengomposan Sampah Organik Dengan Metode Takakura

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
18
0
22

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 35 publications
(40 citation statements)
references
References 0 publications
0
18
0
22
Order By: Relevance
“…Cow manure contains ammonia which plays a role in the composting process. According to Ratna et al (2017), the amount of N nutrient during the composting period has increased due to the decomposition process of organic matter by microorganisms by converting ammonia to nitrite. Besides, the renovation of N nutrients is assisted by microorganisms, namely Trichoderma sp.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Cow manure contains ammonia which plays a role in the composting process. According to Ratna et al (2017), the amount of N nutrient during the composting period has increased due to the decomposition process of organic matter by microorganisms by converting ammonia to nitrite. Besides, the renovation of N nutrients is assisted by microorganisms, namely Trichoderma sp.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…The amount of C-Organic elements varies, this is because microorganisms need carbon to degrade organic matter. According to Ratna et al (2017), carbon content is an energy source for microbes to break down organic matter. Carbon dioxide will evaporate in the composting process so that the amount of C-Organic can be reduced.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk menggunakan residu pare sebagai bahan organik pada kompos. Hasil pemanfaatan sisa pare sebagai bahan organik untuk pembuatan kompos ini, diharapkan dapat menghasilkan metode yang sesuai dan berdampak positif baik dari segi ekonomi maupun kesehatan masyarakat khususnya dalam pengolahan sampah organik (Illa and Mukarlina, 2017;Ratna, Samudro and Sumiyati, 2017;Suwahyono, 2017;Harlis et al, 2019;Rao, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut (Widarti, Wardhini, & Sarwono, 2015) nilai pH optimum proses pengomposan antara 6,5 sampai dengan 7,5 biasanya pH kompos yang sudah matang mendekati netral. Nilai pH dari penelitian ini lebih tinggi dari nilai pH yang dilaporkan (Ratna, Samudro, & Sumiyati, 2017) yakni pH 5,98-6,24; (Pasang, Jayadi, & Rismaneswati, 2019) Menurut (Widarti et al, 2015) suhu kompos sangat mempengaruhi kondisi patogen (mikroba), suhu pengomposan < 20 0 C maka kompos dianggap gagal, sebaliknya jika suhu pengomposan > 20 0 C maka aktifitas mikroba berjalan cukup baik yang dapat menyebabkan meningkatnya laju metabolisme. Proses dekomposisi bahan organik menjadi kompos akan menimbulkan panas yang disebabkan karena aktifitas mikroba yang menyebabkan kurangnya oksigen dalam tumpukan bahan organik tersebut (Atkana et al, 2019).…”
Section: Pengaruh Waktu Terhadap Ph Komposunclassified
“…Pada rasio 100:0 tidak memenuhi standar. Hasil penelitian ini untuk semua rasio kecuali rasio 100:0 sesuai dengan penelitin yang dilaporkan (Fairuz, Haryanto, & Tusi, 2015); (Nurdini et al, 2016); (Ratna et al, 2017); (Novita et al, 2018). Nilai C/N rasio dari penelitian ini lebih tinggi dari penelitian yang dilaporkan (Hayanti et al, 2014) yakni 5 tetapi lebih rendah dari yang dilaporkan (Guo et al, 2012) yakni 18; (Ismayana et al, 2012) yakni 26,93; (Ismayana et al, 2014) yakni 30-50; (Hastuti et al, 2017) yakni 13,680-18,889; (Adam & Magfoer, Mochamad Dawam Haryono, 2018) yakni 15,33;(Agung et al, 2019) yakni 14,15; (Sulistiani, 2014) yakni 10,77-17,30;(Putra et al, 2015) yakni 22,76 .…”
Section: Pengaruh Rasio Bahan Terhadap C/n Ratio Untuk Pupuk Komposunclassified