Penelitian dilakukan untuk mengindikasikan pengaruh rasio keuangan dan presentase kepemilikan institusional mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan subsektor farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengukuran kebijakan dividen dilakukan menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR), yang menggambarkan persentase laba yang dilunasi sebagai dividen kepada pemegang saham. Metode penelitian yang diaplikasikan adalah metode kuantitatif, dengan penggunaan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan dalam periode 2017-2021. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dimana peneliti memilih 9 perusahaan dari total 12 perusahaan yang sesuai kriteria penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Peneliti menganalisis keterkaitan antara rasio likuiditas (current ratio), aktivitas (total assets turnover), profitabilitas (return on assets), dan kepemilikan institusional dengan DPR. Pengujian hipotesis parsial menggunakan uji t, hasil penelitian menunjukkan bahwa current ratio, total assets turnover, dan kepemilikan institusional tidak mempengaruhi DPR. Return on assets terbukti mempengaruhi DPR. Variabel independen tersebut sebesar 41,2% berkontribusi terhadap DPR. Berdasarkan hasil penelitian analisis deskriptif perusahaan dengan kode KLBF dan SIDO bisa dijadikan pertimbangan bagi investor karena dividen yang dibagikan cenderung stabil. Hasil penelitian ini berlaku untuk periode dan sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut, dapat berbeda jika diterapkan pada periode atau sampel yang berbeda. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan faktor lain yang mungkin dipengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan subsektor farmasi di Bursa Efek Indonesia.