ABSTRAKDasar dari ekonomi pasar adalah tata kelola perusahaan yang sehat (GCG). Hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan perusahaan yang mempraktikkan tata kelola perusahaan yang baik dan kepercayaan lingkungan di suatu negara. Diharapkan bahwa upaya pemerintah untuk mempromosikan tata kelola yang baik akan didukung oleh penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia secara keseluruhan. Cabang eksekutif bekerja untuk menanamkan tata kelola yang baik dalam birokrasi untuk menciptakan pemerintahan yang dapat dipercaya dan efisien. Skandal perusahaan menunjukkan betapa buruknya tugas dan tanggung jawab perusahaan dilakukan. Banyak skandal perusahaan menyoroti pentingnya tata kelola perusahaan bagi perusahaan untuk menampilkan diri sebagai organisasi yang berkontribusi tidak hanya terhadap kemakmuran ekonomi tetapi juga kesejahteraan sosial, termasuk lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh landasan empiris terhadap pengaruh pemahaman kode etik akuntan, sensitivitas etika, locus of control, dan religiusitas terhadap perilaku etis akuntan. Diharapkan pendidikan akuntansi di Indonesia bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beretika dan bermoral, dan penelitian ini memperdalam klaim yang dibuat dalam bentuk wawancara tentang besarnya muatan etika dalam kurikulum akuntansi. Sejumlah inisiatif telah dilaksanakan untuk memperkenalkan siswa pada nilai-nilai profesional dan etika akuntansi. Dalam rangka mengembangkan pendidikan akuntansi berbasis etika, perlu diberikan umpan balik terhadap situasi saat ini, terutama apakah pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup untuk membentuk nilai-nilai etika mahasiswa. Kata kunci: kode etik akuntan, sensitivitas etika, locus of control, religiusitas, perilaku etis.ABSTRACTThe foundation of a market economy is sound corporate governance (GCG). This shows how closely related companies that practice good corporate governance and environmental trust are in a country. It is hoped that the government's efforts to promote good governance will be supported by the overall implementation of good corporate governance in Indonesia. The executive branch works to instill good governance in the bureaucracy to create a trustworthy and efficient government. Corporate scandals show how poorly corporate duties and responsibilities are performed. Many corporate scandals highlight the importance of corporate governance for companies to present themselves as organizations that contribute not only to economic prosperity but also to social well-being, including the environment. The purpose of this study is to obtain empirical bases on the effects of understanding the code of ethics for accountants, ethical sensitivity, locus of control, and religiosity on the ethical behavior of accountants. It is hoped that accounting education in Indonesia aims to produce ethical and moral graduates, and this study deepens the claims made in the form of interviews about the amount of ethical content in the accounting curriculum. A number of initiatives have been implemented to introduce students to the professional values and ethics of accounting. In order to develop ethics-based accounting education, it is necessary to provide feedback on the current situation, especially whether accounting education in Indonesia is sufficient to form students' ethical values. Keywords: accountant code of ethics, ethical sensitivity, locus of control, religiosity, ethical behavior.