“…Adapun yang mempengaruhi perolehan PPh badan antara lain : (a) Ketaatan WP [ (Sulistyorini & Latifah, 2022), (Riyadi et al, 2021), (Suryadi & Subardjo, 2019), (Monica & Andi, 2018), (Fajar Nur Rahmawati et al, 2014) dan (Mahendra & Sukartha, 2014)] (b) Pengawasan Pajak [(Sulistyorini & Latifah, 2022), (Suryadi & Subardjo, 2019), (Monica & Andi, 2018), (Anam et al, 2018), (Wahda et al, 2018), (Fadhillah & Andi, 2016), (Arisandi, 2015), (Mahendra & Sukartha, 2014), dan (Meiliawati & Waluyo, 2013)] (c) Tagihan Pajak [(Sulistyorini & Latifah, 2022), (Riyadi et al, 2021), (Suryadi & Subardjo, 2019), (Indraswari & Rahayu, 2021), (Anam et al, 2018), (Fadhillah & Andi, 2016), (Mahendra & Sukartha, 2014) dan (Meiliawati & Waluyo, 2013)] dan lain sebagainya yang tidak peneliti cantumkan dalam riset ini, tetapi dari hasil riset ini variabel yang paling berdampak terhadap perolehan PPh badan adalah pengawasan pajak.…”