2019
DOI: 10.23887/ijssb.v3i4.21633
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi, dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan transformasional, komitmen organisasi, dan kompetensi sumber daya manusia terhadap penerapan anggaran berbasis kinerja pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember. Data diperoleh dari 77 kuesioner yang disebar pada Bapenda Kabupaten Jember. Hasil jawaban responden dalam kuesioner tersebut selanjutnya diolah dan diuji menggunakan SPP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasi tidak berpenga… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Penyusunan Anggaran Kemampuan dan kemandirian daerah mengelola sumber daya keuangan berorientasi berdasarkan kualitas SDM yang dimiliki sebagai roda organisasi [20]. Kehadiran sumber daya manusia yang kompeten dapat menjadi faktor penting dalam membantu manajemen bisnis memenuhi amanah untuk bekerja jujur di sektor publik.…”
Section: Hubungan Antara Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerj...unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Penyusunan Anggaran Kemampuan dan kemandirian daerah mengelola sumber daya keuangan berorientasi berdasarkan kualitas SDM yang dimiliki sebagai roda organisasi [20]. Kehadiran sumber daya manusia yang kompeten dapat menjadi faktor penting dalam membantu manajemen bisnis memenuhi amanah untuk bekerja jujur di sektor publik.…”
Section: Hubungan Antara Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerj...unclassified
“…Semakin tinggi komitmen organisasi suatu individu dalam pengembangan organisasi, akan semakin meningkat pula hasil kinerja setiap individu [25]. Sementara penelitian [20] menyatakan sebaliknya bila komitmen tidak memiliki pengaruh signifikan pada kinerja manajerial penyusunan anggaran, sebab komitmen berpeluang rendah akibat adanya mutasi maupun rolling job. H3 : Komitmen berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial Penyusunan Anggaran…”
Section: Hubungan Antara Komitmen Terhadap Kinerja Manajerial Penyusu...unclassified
“…Manajemen talenta bagi organisasi bertujuan untuk menemukan dan mempersiapkan Pegawai terbaik untuk menduduki jabatan target setingkat lebih tinggi yang sedang/akan lowong atau posisi/jabatan lain yang setara yang dianggap strategis dan mewujudkan rencana suksesi yang objektif, terencana, terbuka, tepat waktu, dan akuntabel sehingga dapat memperkuat dan mengakselerasi penerapan Sistem Merit di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, membangun iklim kompetisi positif dan transparan di antara pegawai dan membangun kepercayaan dan meningkatkan keterikatan pegawai kepada organisasi (Etikariena, 2020). Sedangkan manajemen talenta bagi pegawai bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama dalam mengembangkan karier dan sarana perwujudan aktualisasi diri melalui pengembangan kompetensi dan karier (Nisa et al, 2018;Suryokusumo, 2019) (Istifadah & Santoso, 2019;Ningtias et al, 2019;Nisa et al, 2018;Qomariah et al, 2020;Setyowati et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pelaksanaan waktu kerja bagi karyawan di organisasi diatur dalam kontrak kerja, peraturan perusahaan, atau kesepakatan bersama. Tujuan peraturan tersebut adalah agar setiap karyawan dapat menyeimbangan kehidupan kerja (work-life balance) karena hakekatnya keseimbangan dua tuntutan antara pekerjaan dan kehidupan seorang individu adalah sama (Istifadah & Santoso, 2019;Ningtias et al, 2019;Nisa et al, 2018;Qomariah et al, 2020;Setyowati et al, 2021;Sucaga et al, 2018) Work life balance bisa tercipta dari kebijakan organisasi maupun personal pribadi karyawan. Menurut pendapat Mcdonald et al, (2005) yang menyatakan bahwa work-life balance merupakan tingkat kepuasan seseorang dalam memenuhi semua peran dalam kehidupan baik di luar maupun di dalam pekerjaan.…”
unclassified