Remaja rentan terhadap perilaku seksual berisiko sehingga remaja perlu memiliki self efficacy. Self efficacy kemungkinan dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, pengalaman berpacaran dan dukungan teman sebaya. Perlunya pendidikan kesehatan reproduksi untuk meningkatkan self efficacy agar tidak melakukan seks berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan jenis kelamin, pengalaman berpacaran, dan dukungan teman sebaya dengan self efficacy remaja untuk tidak melakukan perilaku seks berisiko pada remaja di SMP Surakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Surakarta pada tahun 2020-2021 dengan sampel sebanyak 118 siswa dari kelas 8 dan 9 dan pengambilan sampel menggunakan Proportional random sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan g-form. Analisis data yang dilakukan yakni univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin dengan self efficacy (p-value = 0,032), dan tidak ada hubungan pengalaman berpacaran (p-value = 0,831), dan dukungan teman sebaya dengan self efficacy (p-value = 0,397). Pada penelitian ini tingkat self efficacy lebih tinggi pada siswa dengan jenis kelamin perempuan, pernah dan sedang berpacaran serta memiliki teman sebaya yang kurang mendukung.