HIV/AIDS masih menjadi urgensi di masyarakat. Penelitian mengenai pengetahuan dan persepsi remaja terhadap HIV/AIDS berikut hubungannya dengan perilaku pencegahan belum pernah dilakukan di Denpasar sebagai wilayah dengan kasus HIV/AIDS tertinggi di Bali. Adapun penelitian ini merupakan penelitian cross sectional analitik, dengan pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang terdiri dari empat bagian dan disebarkan secara online melalui google form. Penelitian dilaksanakan pada SMA Negeri 2 Denpasar selama lima bulan, dari bulan Januari hingga Mei 2021. Dari 130 reponden penelitian dominan perempuan (76,9%) dengan median usia 16 tahun, ditemukan bahwa distribusi pengetahuan siswa terkait HIV/AIDS tergolong baik (45,4%), tingkat persepsi positif (64,6%), dan tingkat perilaku pencegahan positif (69,2%). Pengetahuan siswa memiliki hubungan signifikan dengan perilaku pencegahan dengan tingkat korelasi lemah (p= 0.011, r = 0.221, 95% CI 0.051 - 0.392), dan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara persepsi dan perilaku pencegahan HIV/AIDS, (p= 0.233, r = 0.105, 95% CI = -0.068 – 0.279). Pengetahuan juga memiliki hubungan signifikan terhadap persepsi siswa SMA mengenai HIV/AIDS dengan tingkat korelasi moderat (p = 0.000, r = 0.445, 95% CI = 0.288 ? 0.601). Analisis multivariat menunjukkan bahwa pengetahuan dan persepsi dapat memprediksi perilaku sebesar 4,9%. Adapun media edukasi yang paling banyak menjangkau siswa SMA adalah pembelajaran dalam kurikulum sekolah dengan aktor berupa guru. Penelitian berikutnya sebaiknya diarahkan dalam pencarian faktor-faktor lain yang lebih predominan dalam mempengaruhi perilaku pencegahan HIV/AIDS, khususnya terkait faktor pendukung dan pendorong, sebaiknya pada target demografis lainnya mengingat data pengetahuan, persepsi, dan perilaku pencegahan pada siswa SMA yang ditemukan tergolong tinggi.
Kata kunci : HIV, AIDS, Pengetahuan, Persepsi, Perilaku