Resin komposit nanohybrid merupakan resin komposit universal yang sering digunakan pada restorasi anterior maupun posterior. Bahan restorasi di dalam rongga mulut berkontak dengan saliva. Kondisi rongga mulut dengan saliva pH asam dapat menyebabkan pertumbuhan optimum bakteri kariogenik seperti Streptococcus mutans. Lama bahan restorasi berkontak dengan saliva pH asam dapat menyebabkan kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan bahan restorasi merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya perlekatan bakteri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman resin komposit nanohybrid dalam saliva pH asam selama 1, 7, dan 14 hari terhadap perlekatan Streptococcus mutans. Sampel resin komposit nanohybrid berbentuk disk sebanyak 27 dibagi menjadi 3 kelompok yang kemudian masing-masing kelompok direndam dalam saliva buatan pH 4,5 selama 1, 7, dan 14 hari. Setelah itu, sampel direndam dalam suspensi Streptococcus mutans selama 24 jam. Perhitungan koloni Streptococcus mutans menggunakan alat colony counter. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji variansi satu jalur dan post hoc Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan rerata jumlah koloni Streptococcus mutans paling banyak pada kelompok perendaman 14 hari (124,89 CFU/ml), sedangkan paling sedikit pada kelompok perendaman 1 hari (45,11 CFU/ml). Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (p0,05). Kesimpulan penelitian adalah lama perendaman resin komposit nanohybrid dalam saliva pH asam berpengaruh terhadap perlekatan Streptococcus mutans dan lama perendaman resin komposit nanohybrid selama 1, 7, dan 14 hari dalam saliva pH asam meningkatkan perlekatan Streptococcus mutans. Kata Kunci: resin komposit nanohybrid, lama perendaman, saliva pH asam, Streptococcus mutans