Pengaruh Luas Ruang Terbuka Hijau Terhadap Penurunan No2 Berdasarkan Nilai Total Kolom Citra Satelit Gome 2 Metop-B

Abstract

Penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan bermotor di Indonesia berpotensi menghasilkan emisi udara yang dapat mencemari lingkungan terutama kesehatan manusia. Parameter yang sering dijadikan acuan pencemaran oleh emisi kendaraan bermotor yaitu NO2. Pada saat ini citra satelit telah dikembangkan dan dimanfaatkan di berbagai bidang. Salah satunya yaitu guna melakukan pemantauan kualitas udara. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan analisa pengaruh rasio luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Surabaya dan Jakarta terhadap penurunan NO2 dilakukan pada penelitian ini. Metode yang digunakan dengan menggunakan data NO2 troposfer berdasarkan data total kolom NO2 citra satelit GOME 2 METOP B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan luar ruang terbuka memberikan pengaruh terhadap penurunan angka NO2 di udara.

Analisa Kualitas Lingkungan Udara Ambien (PM2.5) di Kota Surabaya

“…Dampak PM2.5 terhadap kesehatan masyarakat telah menjadi perhatian besar diseluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Partikulat merupakan salah satu parameter pencemar utama yang dapat memengaruhi kesehatan manusia terutama pada pernafasan [5].Menurut [6] PM2.5 merupakan partikel polutan udara utama yang berdampak buruk terhadap kesehatan manusia terutama jarak pandang. Penyebab utama dari tercemarnya paru-paru yaitu disebabkan oleh NOx, SO2, Ozon dan Partikulat [5].…”

“…Partikulat merupakan salah satu parameter pencemar utama yang dapat memengaruhi kesehatan manusia terutama pada pernafasan [5].Menurut [6] PM2.5 merupakan partikel polutan udara utama yang berdampak buruk terhadap kesehatan manusia terutama jarak pandang. Penyebab utama dari tercemarnya paru-paru yaitu disebabkan oleh NOx, SO2, Ozon dan Partikulat [5]. PM2.5 tidak hanya dapat masuk ke daerah pertukaran pernafasan di paru-paru, akan tetapi juga dapat masuk lebih jauh kedalam rongga paru-paru melalui penghalang pernafasan dan memasuki sistem peredaran darah sehingga PM2.5 dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah [7].…”