Pengaruh Media Tanam Hidroponik terhadap Pertumbuhan Bayam (Amaranthus sp.) dan Selada (Lactuca sativa)

Abstract

As the human population rises, the demand for high nutritional foods, such as green vegetables, also increases. However, agricultural land, especially in urban areas, is increasingly narrowing. Hydroponics can be one of the solutions to answer this problem. In addition to complete nutrition, hydroponic plants also require appropriate media for root attachments, water absorption, and aeration. However, no studies have compared the growth of hydroponic plants using rockwool and sponge as affordable growing media. Therefore, this study aimed to determine the effect of local rockwool, imported rockwool, and sponge as growing media on the growth of spinach (Amaranthus sp.) and green lettuce (Lactuca sativa) using Deep Flow Technique (DFT). This study used a Completely Randomized Design with three treatment groups, i.e., three different growing media, for spinach and lettuce. At the harvest period, the number of leaves on each plant was counted, the crown fresh-weight was balanced, and the chlorophyll content was determined. Plant height was also measured for spinach. The results showed no significant differences in all observed parameters except for the crown fresh-weight of the lettuce. The crown fresh-weight of the lettuce grown on sponge media was found to be the lowest significantly (81.47 ± 9.50 g) among all treatment groups. Other hydroponic growing media’s influences can be investigated for further research, with additional growth parameters such as crown dry-weight, root fresh- and dry-weight, as well as the determination of plant phytochemical contents. Moreover, the composition of nutrients can also be further examined to reveal the type of growing media and nutritional formulations that are most optimum for hydroponic spinach and lettuce growth.

The Effect of Planting Media and Axes on the Growth and Yield of Red Spinach (Amaranthus tricolor L.) in Hydroponic System

“…Setelah dilakukan pemindahan tanam dilakukan perawatan yang meliputi pemberian nutrisi serta melakukan pengecekan air secara berkala. Dosis pemberian nutrisi di minggu pertama 500 ppm, minggu ke-2 800 ppm, minggu ke-3 1200 ppm, minggu ke-4 1400 ppm, dan minggu ke-5 1610 ppm (Warjoto, Barus, & Mulyawan, 2020). Pemanenan dilakukan ketika bayam berusia 20 hst dengan ciri-ciri daun merekah sempurna, tinggi sekitar 20 cm dan belum berbunga (Mubarok, Ananda, Farida, Fadilah, & Sudirja, 2021).…”

“…Besarnya volume akar juga dipengaruhi ketersediaan air. Warjoto et al (2020), menyatakan bahwasanya terdapat dua faktor yang mempengaruhi volume akar yaitu perbedaan genotip dan sistem pengairan, dalam penelitiannya menunjukan bahwasanya pengairan secara penggenangan menghasilkan volume akar padi lebih besar daripada menggunakan pengairan intermittent. Pada penelitian ini rata-rata tertinggi diperoleh pada perlakuan sumbu flanel, ini dikarenakan flanel dapat menyuplai air secara optimal.…”

“…Penelitian sebelumnya yang dilakukan (Warjoto et al, 2020), juga membuktikan bahwasanya perlakuan media tanam arang sekam, cocopeat, kerikil, rockwool, dan serbuk gergaji memberikan pengaruh tidak berbeda nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman kailan, namun kelimanya berbeda nyata dengan perlakuan media kapas. Hal ini dikarenakan media tanam arang sekam, cocopeat, kerikil, rockwool, dan serbuk gergaji memiliki kemampuan untuk mengikat air nutrisi yang dapat digunakan untuk tanaman sehingga baik untuk media tanam hidroponik, sedangkan kapas memiliki kemampuan untuk mengikat air namun kemampuan dalam mengikat unsur hara rendah.…”

Utilization of Home Yard for Lettuce Cultivation with a Hydroponic

“…Sayuran yang umumnya ditanam menggunakan media hidroponik yaitu tomat, bayam, selada, kangkung, seledri, dan sebagainya (Romalasari & Sobari, 2019). Menanam sayuran menggunakan cara hidroponik merupakan salah satu cara yang bisa dikatakan ramah lingkungan, dikarenakan media tanamnya tidak menggunakan pestisida secara berlebihan (Warjoto et al, 2020).…”

“…Namun, perlu ketelitian dan pengawasan lebih dalam agar tetap terjaga kualitas sayuran selada melalui tanaman hidroponik. Temuan penelitian di dukung oleh peneliti sebelumnya bahwa tanaman hidroponik memiliki kualitas yang lebih baik dan lahan yang lebih efektif dan efisien (Warjoto et al, 2020). Ada peneliti sebelumnya membuat rancangan media untuk penyiraman hidroponik (Kusumo & Azis, 2021).…”