“…Corporate governance termasuk dalam faktor yang dapat mempengaruhi pengungkapan CSR (Zaid, et al, 2019;Ullah, et al, 2019;Thuy, et al, 2022;Edinov, et al, 2022). Adapun indikator corporate governance yang digunakan, antara lain sebagai berikut: karakteristik dewan komisaris yang diproksikan dengan ukuran dewan komisaris (Zaid, et al, 2019;Thuy, et al, 2022); dewan komisaris independen (Zaid, et al, 2019;Asiah dan Muniruddin, 2018); frekuensi rapat dewan komisaris (Sektiyani dan Ghozali, 2019;Hasanah, et al, 2019), karakteristik komite audit dengan proksi ukuran komite audit (Mohammadi, et al, 2021;Buallay dan Al-Ajmi, 2020;Iga dan Zulaikha, 2023); frekuensi rapat komite audit (Appuhami dan Tashakor, 2017;Azzahra, et al, 2021), dan karakteristik struktur kepemilikan yang diproksikan melalui kepemilikan manajerial (Listyaningsih, et al, 2018;Afdila dan Zulvia, 2022;Ullah, et al, 2019); kepemilikan institusional (Sukasih dan Sugiyanto, 2017); kepemilikan asing (Listyaningsih, et al, 2018;Qa'dan dan Suwaidan, 2018); kepemilikan publik (Edinov, et al, 2022;Rahayu dan Anisyukurlillah;2015).…”