Kemampuan membaca permulaan anak usia dini sangat berguna untuk bekal pengetahuan anak ke jenjang pendidikan selanjutnya yang berhubungan dengan mengenal nama-nama huruf, mengenal huruf awal benda, menyusun huruf menjadi sebuah kata serta membaca sebuah kata. Kemampuan membaca permulaan dapat dikembangkan melalui model pembelajaran multisensori. karena anak belajar membaca permulaan melalui berbagai stimulasi indera untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber dan media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca permulaan pada 19 anak usia 5-6 tahun di TK ABCD School melalui model pembelajaran multisensori.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan beberapa tahapan yang terdiri dari penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes yang dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil observasi awal sebelum menggunakan model pembelajaran multisensori, hasil persentase ketuntasan yang diperoleh yaitu sebesar 26.32%. Pada Siklus I meningkat menjadi 68.42%, dan pada Siklus II meningkat kembali menjadi 89.47%. Maka dapat disimpulkan, kemampuan membaca permulaan pada 19 orang anak usia 5-6 tahun di TK ABCD School dapat meningkat melalui model pembelajaran multisensori.