Pengaruh Minuman Berkarbonasi Terhadap Perubahan Force Antara Closed Coil Spring Dan Elastomeric Chain :Studi in Vitro

Abstract

Piranti ortodonti, force, closed coil spring, elastomeric chain, minuman berkarbonasi.Pendahuluan: Closed coil spring dan elastomeric chain merupakan aksesoris ortodonti yang sering digunakan untuk menghasilkan force dalam menggerakkan gigi. Dimana kedua aksesoris tersebut memiliki sifat degradasi struktur yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti pH, suhu dan fluoride. Minuman berkarbonasi merupakan minuman yang mengandung gas karbon dioksida. Karbon dioksida dan bahan acidifier meningkatkan keasaman minuman sehingga meningkatkan keasaman rongga mulut. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan force antara elastomeric chain dan closed coil spring Nikel Titanium (NiTi) yang direndam dalam minuman berkarbonasi. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan jumlah sampel sebanyak 36. Sampel dikaitkan dalam 1 papan akrilik dan direndam dalam minuman berkarbonasi selama 24 jam, 72 jam, 168 jam dan 240 jam. Kemudian force diukur menggunakan force gauge NK-500 dan dicatat. Hasil: Uji statistik Kruskal Wallis (α= 0,05) menunjukkan bahwa minuman berkarbonisasi telah terbukti dapat menurunkan force, baik pada elastomeric chain maupun closed coil spring jika dilakukan perendaman dalam minuman berkarbonasi, dan penurunan force tersebut terbanyak terjadi pada closed coil.

The Effect of Carbonated Drinks on Orthodontic Stainless Steel to Hypersensitivity Type Iv

“…terjadinya pelepasan dari ion nikel. 6,11 Pelepasan ion-ion nikel pada braket stainless steel akan menimbulkan reaksi hipersensitivitas tipe IV pada sebagian orang.…”

Pengaruh Perendaman Minuman Berkarbonasi terhadap Gaya Elastik pada Elastomerik Ligatur dengan Variasi Panjang Penarikan

“…17 Pada penelitian ini penurunan gaya disebabkan dari minuman berkarbonasi serta variasi panjang penarikan 1, 2, dan 3 mm pada elastomerik ligatur, serta didapatkan hasil bahwa penurunan gaya elastik tertinggi terjadi pada penarikan 3 mm dalam perendaman minuman berkarbonasi. Hal ini sejalan dengan penelitian Muttaqin et al 18 yang menyatakan bahwa pada perendaman minuman berkarbonasi terjadi penurunan gaya elastik tertinggi dibandingkan pada minuman lainnya. Minuman ini bersifat asam dan dapat memberikan pengaruh terhadap gaya elastik pada elastomerik ligatur.…”

“…Minuman ini bersifat asam dan dapat memberikan pengaruh terhadap gaya elastik pada elastomerik ligatur. 18 Penelitian yang dilakukan oleh Utami 17 menyatakan bahwa ikatan silang pada rantai elastomer tidak mudah berubah-ubah, namun dalam keadaan tertentu dapat dipengaruhi oleh adanya suhu, tarikan, atau tekanan pada ikatan struktur kimia yang mengalami ketidakteraturan sehingga dapat terjadi penurunan gaya. Struktur kimia dari bahan elastomerik merupakan senyawa yang mudah dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seperti pH, kelembaban, suhu, dan zat lain seperti enzim dalam saliva.…”

“…12 Teori lain menyebutkan bahwa minuman berkarbonasi yang digunakan memiliki pH asam serta menghasilkan asam karbonat yang merupakan golongan asam lemah yang memiliki peran sebagai katalisator air (H2O). 18 Ion air (H2O) diubah menjadi H + dan OHsehingga ion akan terus meningkat, konsentrasi ion H + akan mengalami reduksi dan masuk ke dalam molekul polimer. 18,20 Penarikan ion H + yang bermuatan positif terjadi karena molekul air yang berpindah ke dalam molekul polimer yang dapat menyebabkan rantai polimer elastomerik menjadi lebih besar atau meregang dibandingkan rantai elastomerik sebelum perendaman.…”

“…18 Ion air (H2O) diubah menjadi H + dan OHsehingga ion akan terus meningkat, konsentrasi ion H + akan mengalami reduksi dan masuk ke dalam molekul polimer. 18,20 Penarikan ion H + yang bermuatan positif terjadi karena molekul air yang berpindah ke dalam molekul polimer yang dapat menyebabkan rantai polimer elastomerik menjadi lebih besar atau meregang dibandingkan rantai elastomerik sebelum perendaman. 20 Masuknya molekul air dapat mengakibatkan gaya yang tersisa dari elastomerik menjadi lebih kecil dari sebelumnya.…”