2022
DOI: 10.56704/jirpm.v3i3.13478
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Teams Achievement Division) Dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP

Abstract: Rendahnya kemampuan pemecahan matematis dikarenakan siswa cenderung pasif dan kurang mengeksplorasi selama proses pembelajaran, akibatnya siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal. Maka dari itu perlu adanya inovasi model pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan kontekstual lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Matematika memang menjadi pelajaran yang tidak di sukai siswa, kemampuan dalam memecahan masalah pada pelajaran matematika selalu menjadi hal yang sulit untuk dipahami siswa, untuk itu pendidik diharapkan mampu menyampaikan materi dengan baik,supaya pada saat siswa dihadapkan pada contoh masalah baik berupa soal-soal siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut. Hasil survei PISA pada tahun 2015 OECD, menunjukkan bahwa Indonesia menempati rangking 63 dari 72 negara peserta, dengan skor rata-rata 386 untuk matematika dengan rata-rata skor internasional adalah 490 (Fathurrohman & Santosa, 2022) [2]. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia masih banyak yang perlu di benahi terkait dengan kemampuan matematis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Matematika memang menjadi pelajaran yang tidak di sukai siswa, kemampuan dalam memecahan masalah pada pelajaran matematika selalu menjadi hal yang sulit untuk dipahami siswa, untuk itu pendidik diharapkan mampu menyampaikan materi dengan baik,supaya pada saat siswa dihadapkan pada contoh masalah baik berupa soal-soal siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut. Hasil survei PISA pada tahun 2015 OECD, menunjukkan bahwa Indonesia menempati rangking 63 dari 72 negara peserta, dengan skor rata-rata 386 untuk matematika dengan rata-rata skor internasional adalah 490 (Fathurrohman & Santosa, 2022) [2]. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia masih banyak yang perlu di benahi terkait dengan kemampuan matematis.…”
Section: Pendahuluanunclassified