Menipisnya bahan bakar minyak bumi dapat menjadi masalah jika tidak ditanggulangi dengan cepat. Hal ini dapat mengakibatkan kelangkaan dan meningkatnya harga bahan bakar minyak. Energi alternatif mulai dikembangakan sebagai solusi atas masalah tersebut, salah satunya adalah biodiesel. Sintesis biodiesel memiliki bahan utama berupa minyak seperti minyak kelapa sawit, minyak jelantah, minyak biji karet, minyak sawit mentah, dan lain-lain. Reaksi sintesis biodiesel umumnya adalah reaksi transesterifikasi yang cenderung lambat dan lama sehingga diperlukan katalis agar reaksi dapar berjalan dengan cepat. Terdapat dua katalis yang dapat digunakan yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. Penggunaan katalis heterogen lebih mudah dipisahkan dikarenakan fasa katalis berbeda dengan reaktan maupun produk. Salah satu katalis heterogen biodiesel yang dapat digunakan adalah katalis zeolit alam. Penggunaan katalis zeolit alam memiliki banyak keuntungan seperti harganya yang relatif murah, kelimpahan di alam yang cukup banyak, dan ramah lingkungan. Pemanfaatan zeolit alam sebagai katalis biodiesel diperlukan aktivasi zeolit alam yang dapat dilakukan dengan larutan asam maupun basa. Oleh karena itu, pada artikel review ini membahas mengenai % yield biodisel dengan bantuan katalis zeolit alam yang teraktivasi asam atau basa dari sepuluh artikel. Didapatkan % yield biodiesel tertinggi sebesar 100% pada produksi biodiesel dari minyak jelantah dengan katalis zeolit alam Wonosari teraktivasi asam berupa HCl 6M pada reaksi esterifikasi sebanyak 2% dari berat minyak. Kemudian dilanjutkan reaksi transesterifikasi dengan katalis basa KOH dengan kondisi suhu 60℃ dengan rasio molar minyak dan metanol 1:6 selama 1 jam, dan kecepatan pengadukan 1200 rpm. Berdasarkan hasil artikel review ini zeolit alam yang telah teraktivasi asam atau basa dapat dijadikan sebagai katalis dalam sintesis biodiesel menggunakan metode transesterifikasi dan esterifikasi.
Kata kunci : Biodiesel, Katalis biodiesel, Zeolit Alam