Tahu merupakan produk pangan berbahan dasar kedelai yang diolah melalui proses pengendapan atau penggumpalan. Sebagian besar industri tahu belum memiliki sarana dalam pengolahan air limbah sehingga limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi biasanya langsung dialirkan ke badan air seperti parit dan sungai. Limbah cair yang dihasilkan industri tahu mengandung padatan tersuspensi yang akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan biologi. Perubahan ini berpotensi menghasilkan zat beracun yang dapat mencemari lingkungan. Salah satu solusi pengolahan yang dapat diterapkan untuk mengolah limbah cair industri tahu adalah penggunaan metode biofilter yang dikombinasikan dengan sistem constructed wetland yang menggunakan tanaman tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas kombinasi sistem biofilter dan constructed wetland yang menggunakan Kana Air (Thalia geniculata) dalam pengolahan limbah cair industri tahu. Penelitian dilakukan dengan metode ekperimental skala laboratorium. Biofilter yang digunakan dalam penelitian ini meliputi batu dan kerikil, sedangkan tanaman yang digunakan dalam constructed wetland adalah Kana Air (Thalia geniculata). Efektivitas kombinasi sistem biofilter dan constructed wetland untuk mengolah limbah cair tahu dilihat dari nilai BOD, COD, TSS, TDS, nitrat, dan fosfat sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan limbah cair Tahu dengan kombinasi reaktor menghasilkan efisiensi penyisihan nilai BOD 41,31%, COD 46,95%, TSS 84,83%, TDS 10,85%, nitrat 86,13% dan fosfat 6,93%