Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L.) di Kampung Adibaboi, Kelurahan Pasir Putih, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat

Abstract

Bayam Amaranthus sp. adalah tanaman sayuran yang berasal dari wilayah Amerika. Jenis bayam yang sering dibudidayakan adalah bayam cabut (Amaranthus tricolor). Penggunaan pupuk organik maupun pupuk anorganik dalam budidaya bayam perlu dilakukan agar dapat meningkatkan produktivitas bayam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pemberian berbagai jenis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman bayam cabut serta mengenalkan kepada petani tentang pupuk NPK, pupuk hayati (ecofarming) dan pupuk kandang (kotoran sapi). Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Adibaboi, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan setiap faktor terdiri dari 3 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga didapat 9 kombinasi perlakuan, faktor perlakuan yang diuji adalah varietas bayam cabut dan jenis pupuk. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan berat segar tanaman. Data dianalisis menggunakan analisis ragam atau analysis of variance (ANOVA) dan uji lanjut menggunakan Duncan multiple range test (DMRT). Uji lanjut DMRT menunjukkan bahwa pengaruh pupuk NPK pada varietas bayam maestro memberikan hasil tertinggi pada setiap parameter pengukuran. Pengaruh pupuk kandang dengan bayam varietas maestro memberikan hasil tertinggi kedua pada setiap parameter pengukuran, kemudian pengaruh pupuk ecofarming dengan bayam varietas belang memberikan hasil yang paling rendah pada setiap parameter pengukuran.

Analisis pertumbuhan dan hasil varietas bawang merah dengan pupuk hayati di luar musim tanam

“…7_14 HST 14_21 HST 21_28 HST (Ardila et al, 2021), Adapun varietas Bali Karet dan Maja Cipanas mampu beradaptasi ketika ditanam diluar musim. Hal ini selaras dengan penelitian Firmansyah, (2018) bahwa tingginya produksi bawang merah pada musim hujan dipengaruhi oleh faktor genetik dari varietasnya sendiri, salah satunya varietas Bauji yang mampu beradaptasi di off-season dan tahan terhadap penyakit moler.…”

“…Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi selama masa pertumbuhan. Ketika bawang merah ditanam diluar musim, rata-rata curah hujan tinggi dan suhu harian menurun (Zamaniah et al, 2018), mengakibatkan metabolisme tanaman menjadi lambat, sehingga proses laju pertumbuhan tanaman menjadi kurang optimal (Ardila et al, 2021). Curah hujan yang tinggi mampu mengakibatkan ketersediaan air tanah yang berlebihan sehingga menghambat proses fotosintesis (Yuniati & Safruddin, 2019) dan menghambat pada laju pertumbuhan tanaman bawang merah.…”

“…Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa diameter umbi varietas Bali Karet (V3) yaitu 1,97 cm lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Bima Brebes (V1) yaitu 1,40 cm dan Maja Cipanas (V2) yaitu 1,61 cm. Perbedaan diameter ini disebabkan oleh faktor genetik, sesuai dengan pendapat Ardila et al (2021) bahwa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman ditentukan oleh faktor genetik yang berbeda walaupun ditanam pada lingkungan yang sama. (Aasfar et al, 2021).…”