2021
DOI: 10.21111/dnj.v5i2.6807
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh penambahan jus jambu biji (Psidium guajava L) terhadap mutu organoleptik dan vitamin C minuman Fruity-Whey

Abstract: Whey merupakan cairan yang tersisa setelah proses presipitasi dan penghilangan kasein susu selama pembuatan keju. Whey dapat dimanfaatkan sebagai produk minuman namun memiliki rasa hambar sehingga kurang diminati. Maka dari itu perlu penambahan jus buah jambu biji merah untuk meningkatkan cita rasa dan kandungan vitamin C sehingga meningkatkan sifat fungsional minuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jambu biji merah (Psidium guajava L) terhadap mutu organoleptik dan vitamin C min… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hasil uji mengindikasikan bahwa semakin banyak komposisi jambu biji merah maka kandungan vitamin C akan semakin tinggi pula. Hal tersebut sejalan dengan Nilamaya (2018) dalam Saufani et al, (2021) yang menyatakan bahwa semakin banyak sari buah jambu biji yang ditambahkan pada yoghurt maka jumlah vitamin C semakin meningkat.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hasil uji mengindikasikan bahwa semakin banyak komposisi jambu biji merah maka kandungan vitamin C akan semakin tinggi pula. Hal tersebut sejalan dengan Nilamaya (2018) dalam Saufani et al, (2021) yang menyatakan bahwa semakin banyak sari buah jambu biji yang ditambahkan pada yoghurt maka jumlah vitamin C semakin meningkat.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Kandungan vitamin C dalam buah dipengaruhi oleh tingkat kematangan, varietas, bagian buah yang digunakan, suhu dan lama penyimpanan, suhu dan cara pengolahan baik saat pencucian, pemotongan dan pengilingan (Saufani et al, 2021) maupun pengolahan dengan suhu tinggi dengan jangka waktu yang lama, tahap penanganan pasca panen, paparan oksigen dan cahaya serta pH (Almatsier, 2010;Febrianti et al, 2015). Kandungan vitamin C menurut Hutapea (2017) dalam Saufani et al, (2021) akan mencapai puncaknya menjelang dan atau saat matang yang akan menurun secara perlahan setelahnya. Sejalan dengan pernyataan tersebut, vitamin C pada jambu biji merah mentah, mengkal dan matang masing-masing 86,39 mg/100g, 116,75 mg/100g dan 149,44 mg/100g (Tisnadjaja et al, 2012).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified