Pengaruh Penambahan Serbuk Alumina (Al203) Pada Resin Polyester BTQN 157 Terhadap Kekuatan Impact Komposit Serat Kulit Pohon Waru (Hibiscus Tiliaceus)

Abstract

Penggunaan serat alam sebagai reinforcement pada material komposit semakin diminati pada satu dasawarsa terakhir ini. Hal ini disebabkan karena serat alam lebih ramah lingkungan ,memiliki densitas yang rendah, kompatibel dengan alam, dan harganya yang relatif murah. Salah satu penggunaan serat alam pada material komposit adalah serat kulit pohon waru (hibiscus tiliaceus). Kekuatan komposit serat kulit pohon waru (hibiscus tiliaceus) tidak hanya dipengaruhi oleh reinforcement dan komposisi antara serat-resin, akan tetapi juga dipengaruhi oleh jenis resin sintetis yang digunakan.Serbuk Alumina (Al2O3) adalah salah satu contoh material filler yang sering digunakan pada material komposit.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan serbuk alumina (Al2O3) terhadap energi impact yang diserap ,harga impact dan patahan komposit kulit pohon waru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental.Dalam penelitian ini peneliti menginginkan pemanfaatan serat kulit pohon waru sebagai bahan alternatif penguat komposit. Dari hasil pengujian impact didapatkan energi yang diserap komposit serat kulit pohon waru (Hibiscus tiliaceus) variasi penambahan serbuk alumina metode vacumm infusion resin tertinggi pada variasi penambahan serbuk alumina 5 gram yaitu sebesar 10240,44 Joule. Dari hasil pengujian impact didapatkan harga impact komposit serat kulit pohon waru (Hibiscus tiliaceus) variasi penambahan serbuk alumina metode vacumm infusion resin tertinggi pada variasi penambahan serbuk alumina 10 gram yaitu sebesar 90,98 Joule/mm2. Pola Patahan pada komposit uji impact dari variasi penambahan sebuk alumina metode vacumm infusion resin menunjukan mekanisme fiber pull out pada variasi 7,5 gram dan delaminasi pada variasi 5 dan 10 gram

Analisa Kombinasi Reinforcement Pada Komposit Laminate Menggunakan Serat Kulit Pohon Waru Dan Karbon Kevlar Terhadap Impact Strength

“…Material Reinforcing phase memiliki fungsi sebagai penguat dalam komposit, antara lain: serat, partikel, dan serpihan [3]. Material matrix phase memiliki fungsi sebagai transfer beban yang diberikan kedalam komposit dan diterima oleh matrik yang selanjutnya ditransferkan kepada reinforcement [2] [4].…”

“…Dari hasil pengujian impact didapatkan harga impact komposit serat kulit pohon waru (Hibiscus tiliaceus) variasi penambahan serbuk alumina metode vacumm infusion resin tertinggi pada variasi penambahan serbuk alumina 10 gram yaitu sebesar 90,98 Joule/mm2. Pola Patahan pada komposit uji impact dari variasi penambahan sebuk alumina metode vacumm infusion resin menunjukan mekanisme fiber pull out pada variasi 7,5 gram dan delaminasi pada variasi 5 dan 10 gram [4].…”

Analisa Tensile Strength Komposit Serat Kulit Pohon Waru dengan Kombinasi Serat Karbon Kevlar Sebagai Material Reinforcement

“…Kekuatan tarik yang dihasilkan dari komposit serat kulit pohon waru (hibiscus tiliaceus) tersebut menggunakan model reinforcement berorientasi unidirectional [5]. Sedangkan dari hasil penelitian tentang pengaruh penambahan serbuk alumina (Al2O3) pada resin polyester BTQN 157 terhadap kekuatan impak komposit serat kulit pohon waru (hibiscus tiliaceus) diperoleh kekuatan impak komposit sebesar 73.41 -90.98 Joule/mm 2 [8]. Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat dilihat bahwa komposit serat waru (hibiscus tiliaceus) memiliki potensi yang sangat baik untuk menjadi material alternatif yang dapat mendekati dengan material logam terutama logam non ferrous.…”

Mechanical Properties of Biocomposites With Unsaturated Vinyl Ester Matrix Reinforced With Durian Skin Fiber as a Green Composite Application

“…Research on biocomposites with natural powder/particle fillers has attracted many researchers due to their environmentally friendly nature, lower associated costs, low density, resistance to abrasion, high filling capability resulting in high stiffness, easy recyclability, easy availability in nature, and affordability [9]. The hydrophilic nature of natural fibers causes low adhesive forces between natural fibers and composite matrices.…”