Pengaruh Penerapan Model Learning Cycle 7E terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ditinjau berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa SMPN 31 Pekanbaru

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah, 3) untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini merupakan quasi experiment dan desain yang digunakan adalah the non equivalent post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 31 Pekanbaru yang terdiri dari 3 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel kelas VII.1 dan VII.2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, dan obeservasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal post-test kemampuan pemecahan masalah matematis, angket kemandirian belajar dan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data di dapat kesimpulan bahwa: 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional di SMPN 31 Pekanbaru, 2) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah 3) tidak terdapat terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui penerapan model pembelajaran missouri mathematic project

“…Siswa fokus pada rumus tercepat untuk menyelesaikan soal yang bersifat konsep, bukan yang bersifat soal pemecahan masalah. Banyak siswa yang menjawab soal tanpa menuliskan unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan unsur yang perlu dilengkapi (Nufus et al, 2019).Gambaran permasalahan di atas menunjukan bahwa pembelajaran matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita. Kemampuan pemecahan masalah matematis masih rendah, perlu peninjauan kembali perencanaan pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa secara makasimal (Ulya, 2015).…”

Pengaruh Model Learning Cycle Berorientasi Collaborative Learning Berbantuan E-Modul Laju Reaksi terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

“…Penggunaan model learning cycle dalam penelitian ini sangat sesuai dan memberikan pengaruh yang positif karena model ini berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah, model ini juga menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri sehingga mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Sejalan dengan penelitian Nufus (Nufus et al, 2019) diperoleh hasil bahwa learning cylcle mampu meningkatkan potensi pemecahan masalah pelajar. Ketika mempelajari model learning cycle, siswa diharapkan aktif menggunakan konsep untuk memecahkan masalah dan membuat pengetahuannya lebih bermakna dengan caranya sendiri.…”

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis BerdasarkanSelf Efficacy Siswa SMPN 42 Pekanbaru

“…Berdasarkan hal tersebut, model pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam belajar termasuk dalam meningkatkan kemampuan pemecahan Model pembelajaran yang dapat digunakan agar siswa terlibat secara aktif dalam belajar adalah model pembelajaran adalah Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Muhandaz, 2015), Strategi Inkuiri (Andriani, 2016), Core(Ulfa et al, 2019, Learning Cycle 7E (Nufus, Wira, & Kurniati, 2019), Kooperatif Tipe Two Stay Two Stay (TSTS) (Suraji & Sari, 2017), Problem Based Learning (PBL)(Yanti, 2017), dan lain sebagainya. Peneliti menggunakan Model Pembelajaran PBL.…”