Abstrak Munculnya wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 di Indonesia mendorong pemerintah Republik Indonesiamelalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan himbauan untuk melaksanakan kegiatanpembelajaran jarak jauh. Adaptasi kebiasaan baru dalam dalam proses pembelajaran juga berdampak padaproses belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran kelelahan, gejalastres, kualitas tidur, riwayat penyakit, kekhawatiran terhadap akses jaringan, beban kerja mental, dan status giziselama pembelajaran jarak jauh pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2020. Jumlahresponden sebanyak 281 siswa yang terdiri dari 84 siswa angkatan 2017, 92 siswa angkatan 2018, dan 105siswa angkatan 2019. Kelelahan diukur dengan menggunakan Industrial Fatigue Research Committee (IFRC),gejala stress diukur menggunakan Depression Anxiety Stress Scale (DASS), Kualitas tidur menggunakanPittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Beban kerja mental menggunakan kuesioner NASA-TLX. Hasil penelitianmenunjukkan 140 siswa (49,8%) mengalami kelelahan sedang, 185 siswa (65,8%) pada stres ringan, 210 siswa(74.8,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk, 41 responden (14,6%) memiliki riwayat penyakit, 266 responden(94,6%) memiliki kekhawatiran ketersediaan jaringan, 187 responden (66,6%) mengalami beban kerja mentalsedang, dan 181 responden (62,4%) memiliki status gizi kategori normal. Peneliti berharap hasil penelitian inidapat menjadi bahan masukan atau evaluasi bagi institusi pendidikan dalam meningkatkan efektivitas danefisiensi sistem pembelajaran pada saat Pandemi Covid-19.Kata kunci: Pembelajaran jarak jauh, Kelelahan, Gejala stres, Kualitas tidur, Beban Kerja, Persepsi