Latar Belakang:Secara statistik, persentase kasus kecurangan laporan keuangan di Indonesia maupun secara global memang jauh lebih kecil daripada kecurangan-kecurangan lainnya. Namun, apabila dilihat dari dampak yang diakibatkan, kerugian yang timbul akibat adanya kasus kecurangan laporan keuangan ini jauh lebih besar dibandingkan kecurangan lainnya. Maka dari itu, diperlukan penelitian mengenai faktor-faktor yang dapat memicu karyawan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan dengan memerhatikan aspek internal, eksternal perusahaan maupun dari individual karyawan.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komite audit independen, pengendalian internal, dan sikap (attitude) terhadap fraudulent financial reporting dengan budaya etis organisasi sebagai variabel pemoderasi.Metode Penelitian:Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah primer kuantitatif dengan subjek penelitian yaitu akuntan, pegawai keuangan, dan orang-orang yang bekerja di bidang keuangan serta berhubungan dalam pembuatan laporan keuangan. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil sejumlah 167 responden dengan menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah SmartPLS 3.0.Hasil Penelitian:Hasil penelitian menunjukkan bahwa komite audit independen berpengaruh negatif signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan, Pengendalian Internal berpengaruh negatif signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan, Sikap individu berpengaruh negatif signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan, budaya etis organisasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan, budaya etis organisasi berpengaruh negatif dalam memoderasi pengaruh sikap individu terhadap kecurangan laporan keuangan.Keterbatasan Penelitian:Pada penelitian ini, luasnya sampel penelitian mengakibatkan tingkat populasi yang terwakilkan masih rendah.Keaslian/Novetly Penelitian:Penelitian ini menguji pengaruh budaya etis organisasi dalam memoderasi pengaruh sikap individu terhadap kecurangan laporan keuangan.