Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah anemia. Salah satu parameter yang biasa diperiksa pada pasien PGK yang sedang menjalani hemodialisis adalah kadar hemoglobin (Hb). Tujuan dalam penelitian ini adalah melihat hubungan antara usia, jenis kelamin, lama menjalani hemodialisa, obat-obatan dengan kadar hemoglobin pada pasien yang menjalankan hemodialisa. Penelitian ini menggunakan studi prospektif pada pasien gagal ginjal kronik yang melakukan tindakan hemodialisa di ruang rawat jalan Rumah Sakit Usada Insani Tangerang selama tahun 2017, dengan jumlah populasi 217 orang. Instrumen penelitian berasal dari data primer hasil laboratorium pemeriksaan kadar hemoglobin setiap awal bulan atau setelah 4 minggu pemberian eritropoietin. Data sekunder menggunakan pengambilan data rekam medik dan formulir pengumpulan data pasien hemodialisa. Variabel dependen kadar hemoglobin mengambilan data dari Hb rata-rata dengan pengambilan minimal 3 titik dan independen adalah usia, jenis kelamin, lama hemodialisa dan obat-obat suplemen yang mempengaruhi produksi Hb. Kelima variabel independen ini diasumsikan mempengaruhi variabel dependen. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan uji Spearmans rho correlation. Hasil penelitian menunjukkan sig usia 0.882>0.05, sig lama hemodialisa 0.819>0.05, sig suplemen 0.24>0.05 yang mempunyai arti secara uji pengolahan data statistik yaitu tidak ada hubungan antara usia, lama hemodialisa dan suplemen, Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan antara usia, jenis kelamin, lama menjalani hemodialisa dan suplemen yang mempengaruhi target Hemoglobin dengan nilai hemoglobin. Berdasarkan hasil penelitian di ruangan hemodialisis di RS Usada Insani Tangerang didapatkan semua pasien penyakit ginjal kronik mengalami penurunan Hb