Pembangunan di bidang konstruksi mengharuskan perencanaan yang kuat dan ekonomis. Beton merupakan campuran antara semen portland dengan agregat kasar,agregat halus,air dan menggunakan bahan tambah ADDITON H.E yang akan membentuk masa padat. Pengerasan ini terjadi karena peristiwa kimia antara semen, air dan bahan tambah. Dalam pembuatan benda uji metode yang di gunakan yaitu metode SNI,dengan kuat tekan rencana 24,4 mpa. Semen yang di gunakan adalah semen tonasa. Benda uji yang berbentuk silinder dengan φ 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengambilan sampel material agregat halus di kali air besar (Passo), kemudian untuk pengambilan material agregat kasar yaitu pada Quary (Laha). Beton mutu K-300 yang dipakai merupakan beton mutu sedang. Mutu beton sangat tergantung dari proses produksi dan perawatannya. Pengujian Laboratorium meliputi pemeriksaan gradasi,berat jenis, penyerapan kadar lumpur,kadar air dan bobot isi. Hasil kuat tekan beton rata – rata pada hari ke 28 yaitu 38,88 N/mm². beton yang mengalami pengurangan fas 2% dengan penambahan bahan tambah 15 ml, pada umur 28 hari kuat tekan beton rata – rata 27, 63 N/mm2, untuk pengurangan fas 5% dengan penambahan bahan tambah 17 ml, pada umur 28 hari kuat tekan beton rata – rata 32,16 N/mm2, dan pengurangan fas 10% dengan penambahan bahan tambah 19 ml, pada umur 28 hari kuat tekan beton 38,00 N/mm2.