2020
DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1567
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Penggunaan Karbon Aktif Ampas Tebu Dalam Menurunkan Kadar Salinitas Pada Air Payau

Abstract: Permasalahan yang umum ditemui pada daerah pesisir pantai yaitu buruknya sanitasi seperti minimnya aksesair bersih yang memenuhi syarat, dalam hal ini air tawar. Oleh karena itu perlu diadakan pengolahan terhadap air payau untuk memperbaiki kualitas air khususnya dalam hal salinitas. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan karbon aktif ampas tebu dalam menurunkan kadar salinitas pada air payau dosisi 400 gram karbon aktif dan variasi waktu kontak 30 menit, 90 … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Air payau merupakan kombinasi air tawar dan air laut sehingga mempunyai kadar salinitas yang cukup tinggi. Air ini apabila tidak diolah maka beresiko bagi kesehatan manusia, bila diminum dalam jangka waktu yang lama, dan dilaporkan juga dapat memicu penyakit kulit (Syamsudin & Arsil, 2020) Kualitas air minum dapat ditentukan dengan beberapa cara, contohnya yaitu, penukar ion, absorpsi, reverse osmosis, teknologi membran, elektrokimia, dan ekstraksi (Patel, 2020;Albergamo, 2020;Maipa et al, 2017;Elimelech et al, 2011). Pada umumnya proses pemurnian air minum digunakan zeolit, nitrifying bioreactors (Navada et al, 2020;Hamidah et al, 2018;Purwaningtyas et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Air payau merupakan kombinasi air tawar dan air laut sehingga mempunyai kadar salinitas yang cukup tinggi. Air ini apabila tidak diolah maka beresiko bagi kesehatan manusia, bila diminum dalam jangka waktu yang lama, dan dilaporkan juga dapat memicu penyakit kulit (Syamsudin & Arsil, 2020) Kualitas air minum dapat ditentukan dengan beberapa cara, contohnya yaitu, penukar ion, absorpsi, reverse osmosis, teknologi membran, elektrokimia, dan ekstraksi (Patel, 2020;Albergamo, 2020;Maipa et al, 2017;Elimelech et al, 2011). Pada umumnya proses pemurnian air minum digunakan zeolit, nitrifying bioreactors (Navada et al, 2020;Hamidah et al, 2018;Purwaningtyas et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified