Pengaruh Penggunaan Sistem Pembayaran Shopeepaylater “Bayar Nanti” Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Uin Raden Intan Lampung Dalam Perspektif Bisnis Syariah

Abstract

ShopeePayLater adalah jasa yang diberikan oleh Shopee kepada pengguna untuk mendapatkan produk terlebih dahulu namun pembayaran dapat dilakukan pada awal bulan berikutnya. Berdasarkan pra riset yang dilakukan terhadap 109 mahasiswa di Bandar Lampung melalui kuisioner online google form, ditemukan bahwa 106 mahasiswa dengan sistem pembayaran ShopeePayLater dalam waktu seminggu justru menurunkan perilaku konsumennya. Hal ini berbanding terbalik dengan alasan logis bahwa menggunakan ShopeePayLater seharusnya mening-katkan perilaku konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data yang digunakan data primer dengan angket online kepada mahasiswa dan populasi 23.901 mahasiswa aktif di UIN Raden Intan Lampung, sampel yang digunakan sebanyak 100 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana yang diolah menggunakan SmartPls 3 dan SPSS versi 26.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penggunaan ShopeePayLater berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen mahasiswa di UIN Raden Intan Lampung. Dalam perspektif bisnis syariah, hal ini diperbolehkan dalam Islam karena pembayarannya tidak dicicil tetapi pada awal bulan berikutnya dimana jumlah tambahan yang harus dibayar saat checkout berupa biaya layanan atau margin penjualan dan tidak berupa bunga pinjaman (qardh).

The Effect of Risk Perception on Purchase Decisions using Shopee Pay Later with Consumptive Behavior as Moderation

“…If the user feels that the risk perception of Shopee Paylater is good, then the user feels safe in using Shopee Paylater payments. Based on the t-test, consumptive behaviour can moderate risk perceptions on the decision to use Shopee Paylater, complemented by the statement that there is a relationship between consumptive behaviour and the use of Shopee Paylater (Julita et al, 2022; Sonia Aftika et al, 2022;Franky, 2022). The existence of Shopee Pay later affects consumptive behaviour.…”

“…According to Veblen (2003), Consumptive is defined as excessive consumption of an item or food based on taking into account social status, thus exceeding the supposed needs (Aftika et al, 2022). Hamilton (2005) also mentioned that consumptive behaviour is buying goods out of necessity and not beneficial (Suminar & Meiyuntari, 2015).…”

“…Hamilton (2005) mentioned that consumptive behaviour is buying goods out of necessity and not beneficial (Suminar & Meiyuntari, 2015). Some researchers state that shopee pay later relates to consumptive behaviour (Julita et al, 2022;Sonia Aftika et al, 2022). So in this description, risk perceptions, consumptive behaviours, and purchasing decisions are related.…”

Pengaruh Penggunaan Shopee PayLater terhadap Manajemen Keuangan Mahasiswa/I Kampus 3 Universitas Mercu Buana Yogyakarta

“…Mahasiswa sering kali memiliki jadwal yang padat, dan kehadiran Shopee PayLater memungkinkan mereka untuk berbelanja dengan lebih mudah tanpa harus terburu-buru membayar. (AFTIKA et al, 2022) Namun, dampak positif dari Shopee PayLater ini juga diiringi oleh risiko potensial, terutama dalam konteks sifat konsumtif mahasiswa. Mahasiswa, terutama yang belum memiliki pengalaman dalam pengelolaan keuangan, mungkin lebih rentan terhadap kecenderungan berbelanja impulsif.…”

Analisis Hukum Ekonomi Syariah Dalam Transaksi Paylater Pada Aplikasi Shopee

“…Layanan ini disediakan oleh Shopee dan digunakan sebagai strategi cicilan belanja di aplikasi Shopee. Shopee PayLater memberi kemudahan yaitu produk yang bisa diterima lebih dulu dan membayar dengan cicilan tiap bulannya(Aftika, 2021).PayLater menggunakan konsep Peer to peer Lending (P2P). menurut Peraturan OJK No.77/PJOK.01/2016, fintech lending atau P2P lending adalah layanan pinjam meminjam uang dalam mata uang rupiah antara kreditur dan debitur secara langsung yang berbasis teknologi informasi.…”