Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Dau, Dan Trade Open Terhadap Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Di Bali

Abstract

Masalah dalam pembangunan ekonomi adalah peningkatan pertumbuhan, pengurangan kesenjangan pendapatan rumah tangga, dan pengentasan kemiskinan. Akan tetapi menjadi sebuah dilema pada negara-negara yang sedang berkembang dimana peningkatan pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan ketimpangan pendapatan rumah tangga. Fenomena di Bali, dari tahun 1996 sampai 2015 pertumbuhan ekonomi Bali cendrung mengalami peningkatan. Inflasi di Bali cendrung stabil, penerimaan dana alokasi umum (DAU) di Bali selalu mengalami peningkatan, dan Trade open Bali 7% sampai 11% dari tahun 1996 sampai 2015. Disisi lain semakin meningkatnya indikator makro di Bali juga diikuti dengan naiknya ketimpangan pendapatan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh DAU, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan trade open secara parsial terhadap ketimpangan pendapatan di Bali, dan menganalisis pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu DAU (X1), inflasi (X2), pertumbuhan ekonomi (X3) serta trade open (X4), terhadap ketimpangan pendapatan rumah tangga di Bali. Berdasarkan hasil penelitian hanya trade open yang tidak singnifikan terhadap Variabel Y.

Analisis Pengaruh Upah Minimum, Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Penduduk dan Inflasi Terhadap Ketimpangan Pendapatan Provinsi di Pulau Sumatera

“…Kenaikan uang beredar secara terus -menerus menjadi faktor penting yang dapat menyebabkan kenaikan tingkat harga secara terus -menerus yang disebut inflasi.Disisi lain inflasi dianggap murni fenomena moneter yang mempengaruhi tingkat ketimpangan pendapatan suatu negara, hal ini akan terjadinya kekhawatiran pembuat kebijakan akan pertimbangan peningkatan distribusi pendapatan atau mengejar program stabilitas harga (Siami-Namin & Hudson, 2018).Pertumbuhan inflasi ini akan berdampak buruk bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan akan menciptakan ketimpangan pendapatan, jika peningkatan ini berlangsung dalam jangka panajang akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan menciptakan ketimpangan yang semakin melebar (Kardita et al, 2018). Dan pada penelitian (Hartono, 2020) juga melihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan pendapatan yang hasil dari penelitian itu melihatkan pertambahan penduduk, inflasi dan Upah minimum secara besama-sama berpenagruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan.…”

“…Pada penelitian ini dapat ditemukan hal serupa yang mana inflasi dapat meningkatkan ketimpangan pendapatan di pulau Sumatera. Penlitian ini sama dengan penelitain (Cardoso et al, 1995;Kardita et al, 2018;Siami-Namin & Hudson, 2018) yang mengatakan terdapat korelasi positif antara inflasi terhadap ketimpangan pendapatan yang dapat diartikan keanikan nilai inflasi menyebabkan ketimpagan pendapatan meningkat. Hal ini mungkin karena kenaikan inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat, menurunkan permintaan barang dan jasa, mengurangi lapangan kerja produsen, dan meningkatkan pengangguran dan ketimpangan pendapatan.…”

Analisis Kebijakan Pengendalian Inflasi Dki Jakarta

“…Kaitan dengan laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi hasil penelitian Kardita, Setiawina, dan Budiasa (2018) ketimpangan pendapatan masyarakat dipengaruhi secara positif oleh laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Ini artinya bahwa secara makro laju inflasi suatu daerah sangat penting dan berhubungan secara positif dan nyata terhadap kesejhateraan masyarakat.…”

Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Upah Minimum Provinsi Dan Inflasi Terhadap Ketimpangan Pendapatan Di Indonesia

“…Hal ini menjadi kekhawatiran pembuat kebijakan akan pertimbangan peningkatan distribusi pendapatan atau mengejar program stabilitas harga (Siami-Namin & Hudson , 2018). Pertumbuhan inflasi ini akan berdampak buruk bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan akan menciptakan ketimpangan pendapatan, jika peningkatan ini berlangsung dalam jangka panjang akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan menciptakan ketimpangan yang semakin melebar (Kardita et al, 2018).…”