2016
DOI: 10.24127/akuisisi.v12i1.95
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Profesionalisme Audit, Intensitas Moral Untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing (Studi Pada Kap Di Indonesia)

Abstract: Purpose – The purpose of this paper is to to investigate the influence of   professionalism auditor and  intensity of moral  to  effect on whistleblowing action  of  KAP  in IndonesiaDesign/methodology/approach-  The research method used is the population of all auditors who worked on 25 KAP in Indonesia. Sampling technique using nonprobabilitas or not random with convienience sampling method.Tool using regression analysis using F test and t test with SPSS ver.17.00. The paper ends with a set of hypotheses req… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Jaminan keleluasaan auditor diperoleh dari profesionalismenya yang baik. Tidak hanya profesional, auditor diharuskan bisa menganalisis keadaaan yang tercakup karakteristik dari perlebaran isu yang berkaitan dengan moralitas untuk suatu kondisi yang berpengaruh pada pandangan mereka saat membuat keputusan, yang biasa disebut intensitas moral (Zanaria, 2015). Garman (2006) mengartikan profesionalisme sebagai kesanggupan dalam penyelarasan antara sikap individu dan perusahaan berdasarkan kualifikasi etika dan profesionalitas yang terdiri dari tanggung jawab pada konsumen maupun stakeholder lainnya.…”
Section: Profesionalitasunclassified
“…Jaminan keleluasaan auditor diperoleh dari profesionalismenya yang baik. Tidak hanya profesional, auditor diharuskan bisa menganalisis keadaaan yang tercakup karakteristik dari perlebaran isu yang berkaitan dengan moralitas untuk suatu kondisi yang berpengaruh pada pandangan mereka saat membuat keputusan, yang biasa disebut intensitas moral (Zanaria, 2015). Garman (2006) mengartikan profesionalisme sebagai kesanggupan dalam penyelarasan antara sikap individu dan perusahaan berdasarkan kualifikasi etika dan profesionalitas yang terdiri dari tanggung jawab pada konsumen maupun stakeholder lainnya.…”
Section: Profesionalitasunclassified
“…Auditors with a strong professional identity will be more inclined to do whistleblowing (Zanaria, 2016). Previous research has shown that professional identity has a positive influence on whistleblowing intentions (Zanaria, 2016;Husniati, 2017;Alam, 2017;Amalia, 2019). H 4 : Professional identity has a positive effect on whistleblowing intentions…”
Section: Professional Identitymentioning
confidence: 99%
“…Pada dasarnya whistleblowing adalah salah satu cara yang efektif untuk mencegah dan mengurangi praktik yang bertentangan dengan etika maupun aturanaturan yang berlaku pada perusahaan yang kekuatan niat tergantung dari wistleblower sendiri (Napitulu dan Bernawati, 2016). Salah satu cara mengungkapkan kecurangan akuntansi sehingga dapat mengembalikan kepercayaan pemangku kepentingan adalah dengan melakukan whistleblowing (Zanaria, 2016). Di Indonesia untuk deteksi dini terkait pelanggaran yang terjadi di lingkungan Direktorat Jendral Pajak (DJP) sudah menerapkan whistleblowing system dengan harapan dapat mencegah dan mengurangi pelanggaran yang terjadi.…”
Section: Review Literatur Dan Hipotesis Whistleblowingunclassified
“…Theory of planned behavior (teori perilaku terencana) merupakan perluasan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Incek Ajsen dan Martin Fishbein (1980), dengan menambah persepsi kontrol perilaku (Zanaria, 2016). Teori perilaku terencana (TPB) beranggapan bahwa perilaku yang ditimbulkan individu yang tidak hanya di kontrol oleh individu itu sendiri (Krehastuti, 2014).…”
Section: Theory Of Planned Behavior (Teori Perilaku Terencana)unclassified
See 1 more Smart Citation