Pengaruh Tegangan Listrik dan Rasio Solven pada Sintesis Biodiesel dari Minyak Jelantah Metode Elektrokatalitik

Abstract

Biodiesel merupakan sumber energi alternatif dan terbarukan karena biodiesel bisa diproduksi dari lemak hewani, minyak nabati, maupun minyak jelantah. Pada umumnya, biodiesel disintesis melalui proses transesterifikasi, yakni reaksi trigliserida dengan alkohol untuk menghasilkan gliserol dan FAMEberbantukan katalis basa. Sintesis biodiesel ini dipakai material minyak goreng bekas yang diambil dari asrama vyatra PEM Akamigas di Wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dengan kandungan FFA yang dihasilkan yaitu 1,0 % sehingga bisa dijalankan langsung reaksi transesterifikasi dengan cara elektrolisis. Pengerjaan penelitian ini dengan mencampurkan 50 gram minyak goreng bekas dan metanol berbantukan katalis NaOH 1% sertacampuran aquadest (2 %wt) dan Aseton (10 wt%). Reaksi transesterifikasi ini ditentukan variasi parameter tegangan listrik yakni 5 V, 10 V, 20 V dan 30 Vbeserta variasi rasio molar methanol : minyak jelantah 4, 5, 6, 7, dan 8. Penelitian ini menghasilkan yield biodiesel optimum pada variasi tegangan listrik 30 Vdan rasio molar methanol : minyak 6 yaitu sebesar 95,1 %.

The Effect of Resistivity of Used Cooking Oil on The Quality of Palm Cooking Oil

“…The chemical composition of used cooking oil is carcinogenic. This carcinogenic used cooking oil can reduce brain function when consumed in excess (Aulia & Mokhtar, 2022).…”