Pengaruh Tingkat Keseriusan Kecurangan, Personal Cost, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kecenderungan Melakukan Whistleblowing

Abstract

This study aims to investigate the factors that influence an individual's tendency to whistleblowing. Specifically, this study focused on the effect of severity of fraud, personal cost and organizational commitment on tendency to whistleblowing. The samples of this study were civil servants of Regional Development Planning Agency (BAPPEDA) Pekanbaru city. This study uses questionnaire to collect the data and uses multiple regression to test the hypothesis. The results of study showed that severity of fraud and organizational commitment have significantly effect on tendency to whistleblowing. But, this study did not find any significant effect among personal cost and tendency to whistleblowing. This means that the civil servants do not consider personal cost as a factor that will influence their intention to take or not take whistleblowing.

Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Niat Pegawai Untuk Melakukan Whistleblowing (Studi Pada Pt. Tirta Emas Kemasindo)

“…Penelitian mengenai pengaruh tingkat keseriusan kecurangan terhadap niat pegawai untuk melakukan whistleblowing, telah dilakukan sebelumnya oleh Bagustianto & Nurkholis (2015), Abdullah & Hasma (2017), Lestari & Yaya (2017), Marliza (2018), dan Busra et al (2019) yang menyimpulkan bahwa, tingkat keseriusan kecurangan berpengaruh positif terhadap niat pegawai untuk melakukan whistleblowing. Namun Aliyah (2015) dan Hanif & Odiatma (2017) menemukan hasil yang berlawanan dimana, tingkat keseriusan kecurangan tidak berpengaruh terhadap niat pegawai untuk melakukan whistleblowing.…”

“…Hasil uji hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagustianto & Nurkholis (2015), Abdullah & Hasma (2017), Marliza (2018), dan Busra et al (2019) yang menyimpulkan bahwa, personal cost of reporting tidak berpengaruh terhadap niat pegawai untuk melakukan whistleblowing. Hal ini dapat dikarenakan, pada penelitian ini niat untuk melakukan whistleblowing tidak secara spesifik didefinisikan pada saluran dan bentuk tertentu.…”

“…Hasil uji hipotesis sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagustianto & Nurkholis (2015), Nafisah et al (2018), Marliza (2018), Busra et al (2019), dan Sofyanty (2019) yang menyimpulkan bahwa, komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap niat pegawai untuk melakukan whistleblowing. Hal ini dapat dikarenakan responden merasa pekerjaan yang ia miliki sekarang cukup penting untuk dipertahankan, mereka juga e-ISSN 2580-3743 Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Niat Pegawai untuk Melakukan Whistleblowing (Studi pada PT.…”

“…Hasil uji hipotesis sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagustianto & Nurkholis (2015), Abdullah & Hasma (2017), Lestari & Yaya (2017), Marliza (2018), dan Busra et al (2019) yang menyimpulkan bahwa, tingkat keseriusan kecurangan berpengaruh positif terhadap niat pegawai untuk melakukan whistleblowing. Hal ini dapat dikarenakan responden memandang bahwa kasus yang disajikan yaitu, terkait korupsi (mark-up) dan pengeluaran biaya fiktif merupakan kasus yang cukup serius, sehingga perlu dilakukan whistleblowing untuk mencegah terjadinya kerugian di perusahaan.…”

“…PenelitianNafisah et al (2018) menyimpulkan, apabila karyawan diperusahaan telah memiliki komitmen organisasi yang tinggi maka keinginan untuk melakukan whistleblowing juga akan tinggi. Penelitian tentang komitmen organisasi yang dikaitkan dengan niat pegawai untuk melakukan whistleblowing, sebelumnya telah dilakukan olehBagustianto & Nurkholis (2015),Nafisah et al (2018),Marliza (2018),Busra et al (2019), dan Sofyanty (2019) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap niat pegawai untuk melakukan whistleblowing. Di sisi lain, penelitian yang dilakukan olehAliyah (2015),Abdullah & Hasma (2017), danLestari & Yaya (2017) menyimpulkan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap niat pegawai untuk melakukan whistleblowing.…”