2019
DOI: 10.30742/equilibrium.v15i2.699
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Bidang Industri Di Indonesia

Abstract: The minimum wages policy in Indonesia raises many pros and cons. This is due to increasing the minimum wage will have an impact on increasing the income of workers, at the same time an increase in the minimum wage adds to the burden of costs on employers. Some studies saw that increasing minimum wages policy can increase employment while other studies saw e opposite results. This study aimed  to analyze the effect of minimum wages on employment in the industrial sector in Indonesia for the period 2012-2017.Thi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Kuncoro (2002) yang menyatakan kenaikan upah dapat mengakibatkan penurunan kuantitas tenaga kerja yang diminta, jika tingkat upah mengalami kenaikan sementara harga input lainnya tetap maka harga tenaga kerja tersebut cenderung lebih mahal dari input lain, sehingga dapat mendorong pengusaha untuk mengganti tenaga kerja yang relatif mahal dengan input lain yang tentu harganya lebih murah guna untuk mempertahankan keuntungan, dan berdasarkan hasil-hasil https://economics.pubmedia.id/index.php/aaem penelitian sebelumnya seperti penelitian Pusposari (2011) dan Susilowati & Wahyuni (2019) yang mengatakan bahwa upah minimum berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Penelitian ini memiliki hasil yang sejalan dengan hasil dari penelitian yang dilakukan Iksan et al, (2020); Indradewa & Natha, (2015); Rakhmawati & Boedirochminarni, (2018) menunjukkan bahwa upah minimum berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Kuncoro (2002) yang menyatakan kenaikan upah dapat mengakibatkan penurunan kuantitas tenaga kerja yang diminta, jika tingkat upah mengalami kenaikan sementara harga input lainnya tetap maka harga tenaga kerja tersebut cenderung lebih mahal dari input lain, sehingga dapat mendorong pengusaha untuk mengganti tenaga kerja yang relatif mahal dengan input lain yang tentu harganya lebih murah guna untuk mempertahankan keuntungan, dan berdasarkan hasil-hasil https://economics.pubmedia.id/index.php/aaem penelitian sebelumnya seperti penelitian Pusposari (2011) dan Susilowati & Wahyuni (2019) yang mengatakan bahwa upah minimum berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Penelitian ini memiliki hasil yang sejalan dengan hasil dari penelitian yang dilakukan Iksan et al, (2020); Indradewa & Natha, (2015); Rakhmawati & Boedirochminarni, (2018) menunjukkan bahwa upah minimum berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Uji t-Statistik merupakan uji yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis dengan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Susilowati & Wahyuni, 2019).…”
Section: Uji T-statistikunclassified
“…Sebaliknya, ketika jumlah penduduk dimanfaatkan dan dikelola dengan baik maka akan menambah penyerapan tenaga kerja yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi (Maulana et al, 2022) Selain jumlah penduduk terdapat faktor lain yang sangat mempengaruhi TPAK pada suatu daerah yaitu upah minimum dan pertumbuhan ekonomi. Upah minimum merupakan standar upah yang dikeluarkan pemerintah kepada perusahaan untuk memberikan upah atau gaji kepada karyawannya, tinggi rendahnya upah berdampak pada biaya produksi dimana ketika biaya produksi mengalami kenaikan maka perusahaan akan mengurangi jumlah tenaga kerjanya (Susilowati & Wahyuni, 2019) Pertumbuhan ekonomi suatu daerah sangat berperan dalam banyak tidaknya penyerapan tenaga kerjanya, ketika pertumbuhan ekonomi di suatu daerah meningkat hal itu berarti siklus permintaan dan penawaran akan barang dan jasa berjalan secara lancer, ketika permintaan akan suatu barang dan jasa mengalami kenaikan maka perusahaan akan menambah jumlah tenaga kerjanya dan berdampak pada semakin banyaknya penyerapan tenaga kerja yang terjadi (Soelistyo, 2018) Faktor selanjutnya yang tidak kalah pentig dalam mempengaruhi TPAK yakni rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama sekolah mendefinisikan kondisi pendidikan yang ditempuh masyarakat, semakin tingginya pendidikan yang ditempuh masyarakat maka wawasan yang dimilikinya pun semakin luas serta dengan tingginya pendidikan yang ditempuh maka pekerjaan yang akan diterima menjadi lebih tinggi, ketika masyarakat dengan pendidikan yang tinggi maka diperkirakan memiliki mental dan daya saing yang tinggi pada pasar tenaga kerja (Ikhsan, 2016) Pada penelitian ikhsan (2016) menghasilkan Jumlah Penduduk, dan Rata-rata lama sekolah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).…”
Section: Landasan Teoriunclassified