“…Sifatnya yang non permanen mengakibatkan keberadaan komuter tidak mempengaruhi jumlah penduduk secara administratif namun mempengaruhi penggunaan keberadaan fasilitas-fasilitas umum dan sosial pada daerah tujuan sehingga semakin banyak fasilitas yang perlu disiapkan untuk menampung penduduk dan komuter yang datang pada siang hari. Keberadaan komuter menimbulkan berbagai dampak negatif di antaranya kemacetan (Warsida et al, 2013;Krisjane et al, 2012;Wu et al, 2019), inefisiensi waktu (Stone & Schneider, 2016;Handy & Thigpen, 2018), kualitas hidup memburuk (Stone & Schneider, 2016;Warsida et al, 2013), sosialisasi dengan lingkungan pekerja berkurang (Warsida et al, 2013), kepuasan hidup berkurang (Sha et al, 2019;Nie & Sousa-Poza, 2016), meningkatkan risiko obesitas (Sha et al, 2019;Kunn-Nelen, 2015), mengurangi produktivitas (Haddad & Barufi, 2017), stres (Stone & Schneider, 2016;Gimenez-Nadal & Molina, 2019;Wang et al, 2019;Handy & Thigpen, 2018), mempengaruhi tingkat kebahagiaan (Zhu & Fan, 2018;Nie & Sousa-Poza, 2016), kelelahan (Stone & Schneider, 2016;Gimenez-Nadal & Molina, 2019), bahkan menyebabkan kematian (Sandow et al, 2014).…”