<p>Penggunaan suku cadang imitasi yang berakibat pada kegagalan suku cadang masih sering terjadi dengan penerapannya masih menggunakan baja karbon rendah, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya keausan dan penurunan kualitas kekerasan pada permukaan baja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat melalui metode <em>pack carburizing</em>. Pada metode <em>pack carburizing</em> dapat menggunakan beberapa parameter untuk mengeraskan permukaan baja, salah satunya adalah menggunakan variasi temperatur yang berguna untuk mengakibatkan terjadinya karbon terdifusi pada permukaan baja menjadi keras maupun solid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekerasan dan struktur mikro yang dihasilkan melalui <em>pack carburizing</em> dengan variasi temperatur pada perpaduan Arang Tempurung Kelapa dan Arang Bambu sebagai karbon aktif dalam mengeraskan permukaan baja EMS 45 sebagai baja karbon sedang. Variasi temperatur yang digunakan dalam proses ini sebesar 870<sup>0</sup>C, 915<sup>0</sup>C, dan 960<sup>0</sup>C dari <em>raw material</em> selama 120 menit. Hasil yang didapatkan pada proses tersebut menunjukkan nilai kekerasan tertinggi yang diperoleh pada suhu 960<sup>0</sup>C sebesar 249,57 kg/mm<sup>2</sup> (VHN) dari <em>raw material</em> sebesar 221,70 kg/mm<sup>2</sup> (VHN). Sedangkan pada pengujian struktur mikro terjadi perubahan struktur <em>ferrite</em> menjadi struktur <em>pearlite</em> yang cukup signifikan, dengan suhu 960<sup>0</sup>C menghasilkan struktur <em>pearlite</em> lebih mendominasi daripada <em>raw material</em> yang menghasilkan struktur <em>ferrite. </em>Dengan demikian semakin tinggi temperatur yang digunakan pada metode <em>pack carburizing</em>, maka nilai kekerasan pada permukaan baja semakin tinggi, dan struktur mikro yang dihasilkan lebih mendominasi struktur <em>pearlite </em>sebagai unsur keras daripada <em>ferrite</em> sebagai unsur lunak.</p>