Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut dan Kota Tasikmalaya merupakan daerah terlewati jalan nasional kelas III. Pada jalan nasional kelas III ini ada beberapa lokasi yang kerap menyumbang terjadinya kecelakaan. Masih adanya kendaraan yang tidak laik jalan dan pengangkutan yang berlebihan beroperasi dijalan, dengan kondisi tersebut penelitian berupaya untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengujian kelaikan kendaraan dengan metode observasi secara langsung di lapangan, mengetahui hubungan kendaraan yang tidak lolos uji laik dengan kejadian kecelakaan dengan menggunakan analisis korelasi rank spearman menggunakan SPSS dan kondisi jalan di daerah rawan kecelakaan pada jalan nasional kelas III. Studi ini menggunakan data sekunder, data kecelakaan diperoleh dari instansi kepolisisan dan data kendaraan yang tidak lolos uji laik jalan dari Dinas Perhubungan serta observasi secara langsung di lapangan. Dalam pelaksanaan pengujian kendaraan di daerah studi semua dilaksanakan sesuai prosedur dengan peraturan yang berlaku dengan teknisi yang berkompeten. Nilai korelasi antar variabel tidak ada hubungan yang signifikan (berarti) dengan nilai lebih besar dari 0,05. Tingkat kekuatan (keeratan) hubungan di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut adalah lemah, sedangkan di Kota Tasikmalaya adalah cukup. Dari tiga wilayah yang ada berdasarkan kondisi jalan didapatkan daerah paling rawan yaitu di tanjakan/turunan Gentong dengan derajat tikungan 77o, kelandaian rata-rata 0,123 m/m dengan jenis jalan 2 jalur 1 arah lajur (tidak terbagi).